JAKARTA, KompasProperti - Menurut catatan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) capaian program Sejuta Rumah pada awal April tercatat sekitar 43.000 unit.
Ketua Umum DPP Realestat Indonesia (REI) Soelaeman Soemawinata atau Eman, capaian tersebut merupakan angka Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang sudah akad.
Sementara berdasarkan kondisi di lapangan, permintaan untuk KPR sebenarnya lebih banyak lagi.
"Kami lagi evaluasi target REI bangun 200.000 unit. Saya deteksi kemarin di Kalimantan Selatan saja ada transaksi KPR itu sekitar 6.000," ujar Eman saat jumpa pers pembukaan pameran REI EXPO 2017, di Jakarta Convention Center, Senayan, Sabtu (15/4/2017).
Dari 6.000 pengajuan ini belum bisa akad kredit seluruhnya. Meski jumlah tersebut terkesan banyak, antara kesiapan dan realisasi KPR membutuhkan waktu. Pasalnya, konsumen yang mengajukan KPR di perbankan harus mengantre.
Selain Kalimantan Selatan, Eman juga menyebut daerah lain dengan pengajuan KPR yang cukup banyak adalah Sulawesi Selatan, yakni 8.000 unit.
"Di BTN mungkin ada bottle neck juga. Seharusnya ada alternatif (bank) lain. Di satu sisi, target pengembang kalau belum ada akad tetap harus menyelesaikan bunga kredit konstruksi," kata Eman.
Ia berharap, permasalahan bottle neck di BTN karena kekurangan analis bisa dipecahkan segera.
Selain Bank BTN, bank pembangunan daerah seharusnya bisa menjadi alternatif para konsumen dalam mengajukan KPR.
"Mungkin pertengahan Juni mudah-mudahan tercapai target (pembangunan rumah) dari REI. Kalau (akad) itu bisa masuk dengan lancar, capaian banyak sekali sebenarnya," sebut Eman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.