JAKARTA, KompasProperti - Dalam rangka peningkatan pelayanan kepada pengguna, salah hal yang dilakukan adalah integrasi operasi dan transaksi jalan tol Jakarta-Tangerang-Merak.
Semula terdapat barrier gate di Gerbang Tol (GT) Karang Tengah, dengan integrasi oeprasi ini kemudian digeser ke Cikupa.
Akibat perubahan ini timbul antrean panjang di titik-titik jalur lain seperti di Alam Sutera, dan Karawaci.
"Karena itu, kami mohon maaf pengendara harus mengantre, kalau lihat di lapangan terutama di Alam Sutera, kemudian Karawaci," ujar Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna kepada wartawan, di Jakarta, Senin (10/4/2017).
Herry mengatakan, sistem ini memungkinkan ruas Tomang-Tangerang menjadi terbuka, dan Cikupa sampai Merak merupakan sistem tertutup.
Baca: Ini Tarif Baru Tol jakarta-Tangerang-Merak
Prinsipnya, yang selama ini transaksi dilakukan di tengah jalur yaitu GT Karang Tengah, kemudian diubah dan dikonsentrasikan ke asal dan tujuan pengendara.
"Ini mungkin dua sisi-lah kita perlu penyesuaian dari sisi operatornya, sementara masyarakat mencari keseimbangannya," kata Herry.
Selain itu, fasilitas pendukung untuk mempercepat hambatan di Karang Tengah yang disebut sebagai simpul kemacetan, masih dalam proses pengadaan sampai siap pada 23 April mendatang.
Baca: Masih Banyak Pengendara Tak Tahu Integrasi Tol Jakarta-Tangerang-Merak
Karena perubahan sistem ini, PT Jasa Marga (persero) Tbk selaku pengelola Tol Jakarta-Tangerang-Merak akan membangun 51 gerbang baru.
Hari ini, kata Herry, baru terbangun 26 atau separuhnya. Namun demikian, kemacetan di pintu gerbang tol telah diantisipasi melalui petugas dengan jemput transaksi.
"Di awal ada learning curve, tapi sekarang mulai familiar. Ini akan terus ditingkatkan penyesuaian sambil menyelesaikan 23 April," pungkas Herry.
Berikut infografis tarif baru Tol Jakarta-Tangerang-Merak: