Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sektor Gedung Habiskan 40 Persen Energi Global

Kompas.com - 05/04/2017, 23:00 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KompasProperti - Perusahaan global yang bergerak di bidang manajemen energi dan automasi Schneider Electric, menggelar Innovation Summit 2017, di Hotel Mulia, Rabu (5/4/2017).

Kegiatan ini mengumpulkan para pemangku kepentingan dan pengambil keputusan di dalam industri untuk membahas isu-isu terkini dalam bisnis energi.

Salah sesi dalam acara ini adalah diskusi panel bertema "Efficient Building for a Cooler Planet" yang mengangkat urgensi merealisasikan langkah-langkah efisiensi energi dan ramah lingkungan.

"Urbanisasi secara langsung mendorong pertumbuhan jumlah bangunan yang semakin memadati kota. Untuk dapat beroperasi, sebuah bangunan mengonsumsi energi yang sangat besar," ujar Vice President EcoBuildings at Schneider Electric Jean-Baptiste Hazard.

Ia mengatakan, arus urbanisasi di Indonesia melaju semakin pesat.

Menurut perkiraan World Bank, pada 2025 diperkirakan 68 persen dari penduduk lndonesia akan hidup di perkotaan.

Saat ini, sektor bangunan menghabiskan 40 persen dari total energi global. Diprediksi, pada 2040 mendatang, total konsumsi energi dunia untuk bangunan akan meningkat sebesar 80 persen.

"Melihat kondisi ini, efisiensi penggunaan energi menjadi suatu hal yang mutlak," kata Hazard.

Dalam draf Rencana Induk Konservasi Energi Nasional (RlKEN) dari Direktorat Konservasi Energi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, efisiensi energi ditargetkan sebesar 10-30 persen untuk bangunan komersil dan 15-30 persen untuk bangunan residensial pada 2025.

Untuk menjawab tantangan tersebut, menurut Hazard, banyak potensi yang mampu menjadikan bangunan menjadi lebih efisien dari segi konsumsi energi maupun pengoperasiannya.

"Gedung juga harus mengutamakan keamanan dari berbagai potensi bencana listrik, lebih terkoneksi di tengah era Internet of Things (loT), lebih berkelanjutan dengan emisi karbon rendah, dan lebih dapat diandalkan dengan sistem manajemen gedung terintegrasi," tutur Hazard.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bakal Hadiri Acara WWF, AHY: Air dan Tanah Tak Bisa Dipisahkan

Bakal Hadiri Acara WWF, AHY: Air dan Tanah Tak Bisa Dipisahkan

Berita
[POPULER PROPERTI] Plus Minus Tandon Air Atas dan Bawah

[POPULER PROPERTI] Plus Minus Tandon Air Atas dan Bawah

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Situbondo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Situbondo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jombang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jombang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Pulang Dinas dari AS, AHY Sayangkan Investor Kabur karena Masalah Tanah

Pulang Dinas dari AS, AHY Sayangkan Investor Kabur karena Masalah Tanah

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sampang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sampang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Trenggalek: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Trenggalek: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumenep: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumenep: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bondowoso: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bondowoso: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tulungagung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tulungagung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Gresik: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Gresik: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com