Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Andy K Natanael Resmi Mundur dari Modernland

Kompas.com - 05/04/2017, 11:13 WIB

Jakarta, KompasProperti - PT Modernland Realty Tbk (MDLN) resmi menyetujui pengunduran Andy Kesuma Natanael sebagai direktur perseroan. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Moderland yang digelar dua pekan lalu itu para pemegang saham menyepakati perubahan jabatan dan pengangkatan direktur baru.

LH Freddy Chan resmi menjabat Wakil Direktur Utama MDLN, sementara Cuncun M Wijaya Wibowo menggantikan Andy Natanel sebagai Direktur Perseroan MDLN. Beberapa nama lain dalam rapat umum itu antara lain Luntungan Honoris tercatat sebagai Komisaris Utama , Oscar Jaro Tavera sebagai Komisaris, Edwyn Lim sebagai komisaris, Nita Tanawidjaja menjadi komisaris independen, serta Iwan Suryawijaya menjadi komisaris independen.

Adapun di jajaran direksi antara lain William Honoris menjabat sebagai Direktur Utama MDLN, LH Freddy Chan sebagai Wakil Direktur Utama, Cuncun M. Wijaya Wibowo sebagai Direktur
dan Dharma Mitra menjadi Direktur.

Cuncun Wijaya, Corporate Secretary PT Modernland Realty Tbk mengatakan tahun ini Modernland Realty menargetkan bisa meraup pendapatan prapenjualan (marketing sales) sebesar Rp4,3 triliun. Sementara realisasi marketing sales tahun lalu sebesar Rp4,58 triliun atau melebihi target awal.

"Tahun lalu kami targetkan marketing sales itu sekitar Rp 4,2 triliun, tapi capainnya melebihi target," ujar Cuncun.

Tahun ini Modernland Realty akan mengandalkan proyek Jakarta Garden City (370 hektar) di Jakarta Timur sebagai motor utama marketing sales. Di tahun ini juga Modernland rencananya akan meluncurkan empat proyek baru.

Selain Jakarta Garden City, perusahaan berkode saham MDLN di Bursa Efek Indonesia (BEI) itu juga mendorong kawasan industri ModernCikande Industrial Estate (MCIE) di Serang, Banten, sebagai andalannya. Perusahaan tersebut memperkirakan, residensial menyumbang marketing sales sebesar Rp3 triliun, sementara lahan industri menyumbang selebihnya, yakni senilai Rp1,3 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com