2020, Shanghai Geser Hongkong, Sydney dan Tokyo

SHANGHAI, KompasProperti - Konsultan properti Jones Lang LaSalle (JLL) menilai Shanghai bakal menjadi kota dengan jumlah proyek perkantoran terbesar pada 2020 nanti menggeser Hongkong, Sydney, dan Tokyo.

Pusat bisnis Shanghai disebut bakal mendapatkan tambahan 1,1 juta meter persegi ruang perkantoran hingga tiga tahun mendatang dengan beberapa penyelesaian diharapkan bisa terjadi pada 2017.

Tambahan seluas 3,3 juta meter persegi pengembangan perkantoran diharapkan bisa muncul di desentralisasi sub pasar Pudong, Hongkou, dan Minhang.

Hal itu kemudian akan membuat total perkantoran kelas A menjadi 11 juta meter persegi pada 2020 sekaligus melewati Hongkong yang selama ini ditahbiskan sebagai pasar perkantoran terbesar seluruh China.

"Perusahaan-perusahaan domestik diharapkan mampu mengendalikan permintaan untuk perkantoran kelas A sambil mengantisipasi lebih banyak perusahaan multinasional yang bersaing untuk menangkap ruang kantor pada 2020 nanti," kata Kepala Peneliti JLL China Joe Zhoue.

Lebih lanjut Joe menyampaikan, tingginya perkiraan permintaan ruang perkantoran memungkinkan timbulnya penyerapan masif atas rencana suplai dari waktu ke waktu.

Kendati demikian, dengan meningkatnya sewa perkantoran, terjadi pula peningkatan jumlah penyewa yang menggeser bisnisnya ke area luar CBD.

Distrik-distrik pinggiran seperti Stasiun Kereta, North Bund, dan Qiantan secara khusus menarik para penyewa terutama karena aksesnya yang mudah ke area inti CBD.

Hal itu merupakan tren yang semakin diamati di seluruh wilayah Asia Pasifik seperti di Sydney dan Mumbai yang mengalami ledakan bisnis di kawasan sekunder.

Data JLL mengindikasikan di China, perusahaan-perusahaan teknologi telah mengendalikan banyaknya penyerapan ruang perkantoran kelas A, khususnya di kota-kota semacam Shanghai, Beijing, Shenzhen, Guangzhou, dan Chengdu.

Penyerapan bahkan melebihi sektor manufaktur yang tercatat menjadi perusahaan dengan penyerapan tertinggi pada 2016 silam.