Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswi UI Rancang Bangunan Multifungsi Berbasis TOD Cawang

Kompas.com - 03/04/2017, 18:11 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KompasProperti - Mahasiswi Universitas Indonesia (UI) Stevanny Putri mendesain proyek Perancangan Arsitektur 5 dengan basis transit oriented development (TOD) di Cawang, yaitu D-Holl.

Saat ini, ada beberapa moda transportasi yang ada di Cawang, antara lain kereta komuter, Trans Jakarta, dan yang akan datang adalah moda transportasi ringan atau light rail transit (LRT).

"Proyek ini mengambil lokasi di situsnya Menara Saidah sekarang yang sekarang dilintasi berbagai moda transportasi umum," ujar Stevanny saat pameran arsitektur HUNI_KOMUNAL di Kedai Ketan Susu, Jakarta, Sabtu (1/4/2017).

Ia melihat lokasi ini cukup strategis karena berada dalam kawasan perkantoran menengah dengan peluang mobilisasi, khususnya pejalan kaki.

Menurut Stevanny, kekurangan kawasan ini adalah ketersediaan moda transportasi yang tidak terintegrasi.

Misalnya, antara kereta komuter dengan TransJakarta, pengguna harus melewati kolong jembatan dengan kondisi kurang memadai.

Ini adalah akibat keberadaan dua jalan raya yang berada pada level stasiun kereta di Jalan Cikoko Timur dan Jalan Tol Dalam Kota di Jalan MT Haryono setinggi 8 meter.

Berangkat dari kebutuhan tersebut, Stevanny merancang sebuah bangunan yang berfungsi sebagai mal, hotel, dan perkantoran sehingga menjadi kawasan yang kompak.

Bangunan ini seluas luas 38.336 meter persegi dan terhubung terowongan di bawah Jalan Cikoko dan Jalan MT. Haryono.

Hotelnya dibangun untuk pekerja kantoran kelas menengah yang berada di sekitar bangunan.

Massa hotel dibuat dinamis dengan adanya rotasi dan pengurangan massa yang dapat dimanfaatkan sebagai area fasilitas seperti kolam renang dan taman.

Pada sisi barat di bagian balkon, terdapat tanaman rambat untuk menambah privasi penghuni dari pandangan pengguna kantor.

Tanaman rambat ini juga berfungsi untuk menurunkan panas matahari pada siang dan sore hari.

Fitur lainnya pada gedung ini adalah dengan adanya air hujan yang dapat melewati lubang di tengah massa bangunan.

Air hujan ini ditampung dan digunakan sebagai air terjun pada fasilitas di dua lantai setinggi 9 meter.

Dengan begitu, penghuni dapat menikmati sarapan atau makan malam dengan suara air.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau