JAKARTA, KompasProperti - Pertumbuhan kredit pemilikan rumah (KPR) cenderung menurun. Dibandingkan tahun sebelumnya, menurut data Bank Indonesia, pertumbuhan KPR tahun lalu hanya 7 persen.
Vice President Economist Bank Permata Josua Pardede mengatakan, pertumbuhan KPR dalam 2 tahun ini sedikit di bawah rata-rata dalam 3 tahun terakhir.
"Banyak faktornya, salah satunya karena suku bunga KPR masih relatif tinggi," ujar Josua saat peluncuran Rumah.com Property Index di Jakarta, Rabu (29/3/2017).
Dia menuturkan tren tahun lalu suku bunga acuan menurun 1,5 persen. Tapi, tren suku bunga KPR rumah paling rendah masih di rata-rata 10,7 persen per Januari 2017.
Suku bunga ini termasuk tinggi karena masih dua digit sehingga cukup memberatkan konsumen untuk membeli rumah.
"Suku bunga KPR tinggi karena tren non performing loan (NPL) atau rasio kredit bermasalah juga meningkat 2015-2016," sebut Josua.
Meskipun demikian, tambah Josua, NPL apartemen atau rumah tapak memang cenderung dibawah rata-rata NPL perbankan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.