MEDAN, KompasProperti - Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi yang dibiayai dari pinjaman China sebesar 90 persen melalui APBN Rp 1,4 triliun, bisa berfungsi pada musim mudik 2017 mendatang.
Selain dana pinjaman dari China, pembangunan Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi menggunakan dana dari investasi badan usaha jalan tol (BUJT) PT Jasa Marga Kualanamu Toll (JMKT) sebesar 10 persen sisanya.
Dana tersebut digunakan untuk konstruksi seksi I Simpang Tanjung Morawa-Simpang Perbarakan sepanjang 7,5 kilometer dan seksi II Simpang Perbarakan-Kualanamu dengan panjang 7,05 kilometer.
Progres konstruksi fisiknya saat ini sudah 51 persen untuk seksi I dan 81 persen untuk seksi II.
Untuk pengadaan lahan pada ruas tol yang dikerjakan pemerintah saat ini sudah mencapai 99,03 persen.
"Penyelesaian lahan akan menggunakan konsinyasi di pengadilan sehingga ditargetkan Juli 2017 selesai," tutur Kasatker Pembangunan Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi Dedy Hariadi, dalam siaran pers yang diterima KompasProperti, Jumat (24/3/2017).
Percepatan pembangunan Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi pun terus digenjot Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) agar bisa digunakan ketika musim mudik lebaran nanti.
Jalan tol dengan panjang total 61,72 kilometer tersebut dibangun dalam tujuh seksi di mana seksi I sampai seksi VI dengan panjang 52,85 kilometer dari Tanjung Morawa-Sei Rampah ditargetkan rampung akhir 2017.
Sementara sisanya, yakni seksi VII dari Sei Rampah-Tebing Tinggi dengan panjang 8,47 kilometer akan selesai pada April 2018 lantaran kini masih terkendala pengadaan lahan.
"Namun, secara keseluruhan progres pembangunan ruas tol ini sekarang sudah 75 persen," kata
Lebih lanjut Dedy menambahkan, ruas tol sepanjang 42,1 kilometer dari Kualanamu-Perbarakan-Sei Rampah bisa digunakan untuk memperlancar arus mudik lebaran Juli mendatang.
Nantinya, pemudik yang datang ke Bandara Kualanamu dan hendak menuju Tebing Tinggi bisa langsung masuk tol tanpa membayar tarif dan keluar di Sei Rampah.
Nantinya setelah rampung keseluruhan, PT JMKT akan mengoperasikan ruas tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi termasuk yang dibangun oleh pemerintah.
Sedangkan pemudik dari Medan menuju Tebing Tinggi bisa masuk di Simpang Susun Lubuk Pakam.
Sebaliknya masyarakat atau pemudik dari Tebing Tinggi menuju bandara dan Medan bisa menggunakan tol ini mulai dari Sei Rampah untuk kemudian keluar di Kualanamu.
"Dibukanya tol ini akan membuat titik-titik kemacetan jalan nasional seperti di Lubuk Pakam, Perbaungan, dan Pasar Bengkel akan terurai dan membuat waktu tempuh dari Medan ke Kualanamu berkurang dari sebelumnya tiga jam menjadi satu jam saja," tambah Dedy.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.