Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Resmikan Beranda Negara Nanga Badau

Kompas.com - 16/03/2017, 21:07 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

KAPUAS HULU, KompasProperti - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan penggunaan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu Nanga Badau di Kecamatan Badau, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat yang berbatasan dengan Malaysia, Kamis (16/3/2017).

Dalam sambutannya, Jokowi mengatakan semua PLBN yang telah dibangun membanggakan bangsa Indonesia dan tidak kalah dengan negara tetangga.

"Saya minta tidak hanya pos lintas batas saja yang dibangun, tetapi juga pasar modern agar masyarakat bisa menikmati. Tahun ini mulai dibangun dan tahun depan ditargetkan selesai," tutur Jokowi.

Beroperasinya PLBN Nanga Badau ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas pelayanan lintas batas negara, keamanan, dan kesejahteraan masyarakat.

Selain itu juga menumbuhkan pusat pertumbuhan wilayah baru sebagai embrio kawasan perbatasan Badau, Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat.

PLBN Nanga Badau dibangun dengan tujuan mengubah wajah perbatasan NKRI setara bahkan lebih baik dari negara tetangga sehingga layak disebut sebagai beranda Indonesia.

Secara total, terdapat tiga PLBN di Kalimantan Barat. Setelah PLBN Entikong dan Nanga Badau masih ada PLBN Aruk yang rencananya akan diresmikan Jokowi pada akhir pekan ini.

Dokumentasi Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR PLBN Nanga Badau
Total dana yang digelontorkan Ditjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk membangun kembali PLBN Nanga Badau adalah sebesar Rp 153,85 miliar.

Rumah panjang

PLBN Nanga Badau mengakomodasi bangunan khas Kalimantan yaitu Rumah Panjang. Rumah Panjang merupakan rumah adat yang biasa dihuni oleh suku Dayak.

Rumah ini biasa digunakan oleh beberapa keluarga sekaligus. Selain untuk tinggal dan menghindari serangan binatang buas, Rumah Panjang juga sering difungsikan sebagai tempat bermusyawarah dan upacara adat.

Rumah Panjang dianggap cocok menjadi konsep dasar filosofi arsitektur PLBN karena kontekstual dengan perletakan PLBN Nanga Badau.

Bangunan tersebut juga dinilai dapat mewadahi aktivitas PLBN yang mementingkan sirkulasi pergerakan orang, barang dan kendaraan dalam kawasan tersebut sehingga tidak terkesan tebal.

PLBN ini menempati lahan 8,8 hektar dan luas bangunan 7.612 meter persegi. Zona intinya terdiri dari bangunan utama, klinik, gudang sita, bangunan jembatan timbang, dan bangunan X-ray mobil pengangkut barang.

Kemudian terdapat bangunan pelayanan terpadu kedatangan mobil kargo, cek poin, bangunan utilitas, dan koridor pealan kaki.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com