Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tarif Hotel di Jimbaran dan Kuta Turun

Kompas.com - 15/03/2017, 08:38 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KompasProperti - Bali masih menjadi poros pariwisata bagi turis asing maupun domestik di Indonesia.

Ini menjadi keuntungan tersendiri bagi pebisnis hotel. Namun di sisi lain, ketika hotel yang beroperasi terlalu banyak, persaingan semakin ketat.

Hal ini menjadi perhatian laporan STR mengenai performa hotel di Bali sepanjang 2016, khususnya di beberapa wilayah.

"Nusa Dua, Kuta, Jimbaran itu memang masih (jadi destinasi) favorit. Tapi, kalau dibaca statistiknya, okupansi meningkat tapi rate-nya turun," ujar Manajer Pengembangan Usaha STR Global Indonesia Christy Megawati, saat Hospitality and Design Talk, kepada KompasProperti, di Artotel, Jakarta (13/3/2017).

Penurunan ini disebabkan oleh populasi hotel di ketiga daerah tersebut yang sudah padat.

Berdasarkan laporan STR, tingkat okupansi di Nusa Dua, dan Tanjung Benoa mencapai 12,2 persen, tetapi untuk tarif rata-rata harian (ADR) tumbuh negatif 4,8 persen.

Di Kuta, Legian, Seminyak, dan Canggu, okupansi tercatat 10,1 persen dengan ADR yang jatuh menjadi minus 9,2 persen.

Sementara okupansi di Jimbaran, Pecatu, dan Ungasan sebesar 2,9 persen dengan ADR minus 9 persen. "Di Ubud justru (ADR) bertahan, karena ada special interest," imbuh Christry.

Ia menjelaskan, segmentasi wisatawan yang datang ke Ubud sudah hampir pasti menengah ke atas.

Para turis ini cenderung ingin tinggal di hotel atau penginapan mewah. Dengan demikian, sebagian besar hotel ini menerapkan harga sewa yang mahal.

Ubud mencatatkan ADR 4,6 persen dengan okupansi minus 2,3 persen.

Persaingan ketat dengan Phuket

Bali dan Phuket, Thailand, memiliki segmentasi pasar dengan turis yang hampir mirip atau apple to apple.

Jika dilihat dari tren yang ada, saat ada kejadian buruk menimpa Bali, destinasi wisata Phuket naik.

Begitu pula yang terjadi sebaliknya, ketika Phuket terkena musibah, Bali naik pamor.

"Ini jelas kelihatan shifting destinasi market Asia, bahwa Bali dan Phuket dalam persaingan ketat," kata Christy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com