Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adhi Karya Memulai Konstruksi Dua Apartemen Mahasiswa Tahun Ini

Kompas.com - 12/03/2017, 14:22 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

JAKARTA, KompasProperti - PT Adhi Karya (Persero) Tbk melalui salah anak usahanya, yakni PT Adhi Persada Properti berencana merealisasikan dua proyek apartemen mahasiswa pada 2017 ini.

Keduanya adalah Grand Taman Melati Margonda di Depok, Jawa Barat, dan Taman Melati Malang di Jawa Timur.

Pembangunannya dimulai pada Maret 2017 untuk Grand Taman Melati Margonda dan Taman Melati Malang selang empat bulan kemudian atau pada Juli 2017.

"Keduanya bakal melengkapi portofolio proyek apartemen mahasiswa milik perseroan. Total ada delapan Taman Melati yang tersebar di Depok, Jatinangor, Malang, dan Yogyakarta," kata Direktur Operasi II Adhi Karya Budi Saddewa Soediro, selepas Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), di Jakarta, Jumat (10/3/2017).

Lebih lanjut Budi menambahkan, saat ini penjualan kedua apartemen tersebut cukup baik atau berada di atas 50 persen.

Ada pun untuk profil pembelinya sendiri, menurut Budi datang dari investor yang berencana membeli hunian bagi anaknya yang kuliah pada masa datang.

Sementara itu, khusus apartemen mahasiswa Margonda, Budi menyebutkan, proyek ini akan menjadi portofolio ketiga setelah pada 2010 sukses membangun apartemen Taman Melati Margonda dan Grand Taman Melati Margonda pada 2013.

Grand Taman Melati Margonda 2 berada di atas lahan seluas 3.705 meter persegi. Prlyek ini mencakup satu menara dengan nilai investasi Rp 372 miliar.

Apartemen tersebut rencananya dipasarkan sebanyak 839 unit dengan harga perdana mulai dari Rp 400 juta.

Sedangkan proyek apartemen di Malang, menurut Direktur Teknis & Pengembangan Usaha PT Adhi Persada Properti Wahyuni Sutantri hanya terdiri dari satu menara yang mencakup 728 unit.

Ada dua tipe yang ditawarkan yakni tipe studio, satu kamar tidur, dan dua kamar tidur dengan nilai investasi sebesar Rp 235 miliar.

“Kami akan lengkapi fasilitas apartemen Taman Melati Malang dengan standar hunian mahasiswa pada umumnya. Ini seperti pada proyek-proyek Taman Melati kami khususnya,” ungkap dia.

Wahyuni menambahkan, pihaknya mematok rata-rata harga untuk apartemen tersebut dari Rp 250 juta–Rp 400 juta.

"Saat ini segmen mahasiswa merupakan ceruk yang masih ramai dan diminati masyarakat maupun investor," tuntasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Berita
Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Berita
Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Ritel
Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Tips
Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Berita
Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Berita
Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Berita
Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Hunian
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com