Jakarta, KompasProperti - Keuntungan berinvestasi properti, terutama apartemen, di kawasan Ancol bukan hanya dari memiliki unit yang dibeli si investor, tapi juga wisata di sekitarnya. Kawasan wisata Taman Impian Jaya Ancol terhitung sudah stabil dan makin diperkuat dengan jaringan infrastrukturnya.
"Terutama dengan rencana pembangunan rute mass rapid transit atau MRT Ancol timur ke Bundaran HI. Ini akan mendongkrak harga apartemen di kawasan ini (Ancol)," ujar Ratdi Gunawan, Marketing Consultant Grand Marina Ancol, di sela pameran properti di Artha Gading Mall, Jakarta Utara, Sabtu (4/3/2017).
Ratdi mengatakan banyak konsumen tetap berpegang pada faktor utama investasi di sektor properti, yaitu lokasi yang dianggap paling menentukan harga jual dan investasi ke depannya. Namun, lanjut dia, masih ada satu faktor lagi yang sangat menentukan kenaikan harga tersebut, yaitu pengembangan kawasan.
"Karena mau tak mau, masa depan properti itu, apalagi apartemen, sangat ditentukan oleh kondisi di sekeliling kawasan tersebut, terutama terkait akses dan fasilitas transportasinya. Nah, dengan rute fase dua MRT ini Ancol akan punya wajah baru," ujarnya.
Ratdi menambahkan, bahwa demand untuk kawasan Ancol masih tinggi, lantaran lokasinya bersebelahan dengan Taman Impian Jaya Ancol. Apalagi, saat ini harga hunian di perumahan mewah di kawasan itu sudah tembus di angka puluhan miliar.
Untuk itu, sebagai pengembang yang bermain di Ancol, dirinya optimistis bisa memasarkan dengan baik produk properti apartemennya, Grand Marina Ancol. Setelah sukses pada penjualan tower perdananya, yaitu Bavaro, Ratdi kini mulai memasarkan menara kedua apartemen tersebut, yaitu tower Anguila.
Dibangun di lahan terbatas seluas 10.000 m2, Grand Marina Ancol tengah menyiapkan dua tower apartemen 29 lantai. Apartemen tersebut dirancang terintegrasi dengan Best Western Hotel.
Seperti diberitakan sebelumnya di Kompas.com,rute mass rapid transit (MRT) fase dua mengalami perubahan jalur yang sebelumnya Bundaran HI-Kampung Bandan menjadi Bundaran HI-Ancol Timur.
Perubahan itu menyebabkan penambahan panjang jalur sepanjang 6,1 kilometer menjadi 14,6 kilometer. Revisi itu dilakukan karena di Kampung Bandan tidak memungkinkan untuk bisa dibangun depo MRT.
Presiden Direktur PT MRT Jakarta Wiliam Sabandar menyatakan, jalur MRT Bundaran HI-Ancol Timur terdiri dari stasiun bawah tanah dan stasiun layang.
Selain membangun stasiun, depo, dan jalur MRT, William juga berencana membicarakan pembangunan gedung bertingkat tinggi di atas depo Ancol Timur dengan pihak PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk.
Baca: Stasiun MRT Bundaran HI-Ancol Timur Ada 13 Titik
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.