Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bus Aglomerasi Stasiun Tawang-Terminal Bawen Beroperasi Juli 2017

Kompas.com - 03/03/2017, 09:00 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KompasProperti - Bus aglomerasi atau penghubung antar-daerah koridor I Stasiun Semarang Tawang (Kota Semarang)-Terminal Bawen (Kabupaten Semarang) dipastikan akan mulai beroperasi tahun ini.

Kepala Bidang Angkutan Dinas Perhubungan Kabupaten Semarang, Wahyu Jatmiko mengatakan, koridor I ini nantinya akan dilayani dengan 25 unit armada Bus Rapid Trans (BRT). Namun pada tahap pertama ini baru akan dioperasionalkan 18 armada BRT.

"Nantinya Kabupaten Semarang mengelola 10 armada, sedangkan sisanya atau delapan bus dikelola Kota Semarang," kata Wahyu, Jumat (3/3/2017).

Terkait pengelolaan BRT tersebut, Wahyu mengatakan akan dikelola langsung oleh gabungan pengusaha angkutan umum di kedua wilayah tersebut.

Pada awal wacana pengoperasian BRT aglomerasi ini direncanakan dikelola oleh Perum Damri, namun dalam perkembangannya mendapat penolakan dari para pengusaha angkutan umum yang melayani rute kedua daerah tersebut.

Hingga akhirnya disepakati pengoperasian bus aglomerasi ini dilakukan dengan sistem scraping atau dengan melebur angkutan umum lama ke dalam sistem bus aglomerasi ini.

Ada pun komposisinya adalah, setiap dua unit bus tiga per empat menjadi satu armada BRT.

Sedangkan tiga unit bus "endel" (kapasitas 22 tempat duduk) dilebur menjadi satu armada BRT dan empat unit angkutan minibus elf dilebur menjadi satu armada BRT dan lima angkutan pedesaan dilebur menjadi satu armada BRT.

Ia juga menjelaskan, bersamaan dengan dioperasionalkannya koridor Stasiun Semarang Tawang- Terminal Bawen ini, juga akan dioperasionalkan tiga koridor BRT lainnya.

Masing- masing meliputi koridor II Semarang- Kendal (Kabupaten Kendal), koridor III Semarang- Demak (Kabupaten Demak) serta koridor IV Semarang- Gubug (Kabupaten Grobogan).

"Khusus Koridor Tawang-Bawen ini merupakan percontohan bagi penyelenggaraan angkutan umum aglomerasi di Provinsi Jawa Tengah," ungkap Wahyu.

Wahyu menambahkan, saat ini proses persiapan pengopersaian BRT aglomerasi telah masuk tahap pengadaan armada BRT oleh Koperasi Mulia Orda Serasi (MOS), sebagai pihak yang memenangkan tender.

Koperasi MOS ini sendiri merupakan koperasi para pengusaha angkutan darat (Organda) Kabupaten Semarang.

"Tarif Tawang-Bawen jauh dekat Rp 5.000 untuk umum dan pelajar Rp 2.500. Masih menjadi pembahasan Dishub dari berbagai daerah dan Pemprov, termasuk untuk tiket terusannya," kata Wahyu.

Terkait keberadaan halte maupun shelter BRT yang sudah mangkrak maupun malfungsi, Wahyu menjanjikan akan dibenahi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com