Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalur Pantura Rusak, Basuki Setuju Jembatan Timbang Diaktifkan Kembali

Kompas.com - 25/02/2017, 12:09 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KompasProperti - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono sepakat jembatan timbang di wilayah Pantai Utara (Pantura) Jawa diaktifkan kembali dalam waktu dekat.

Pengaktifan jembatan timbang salah satunya berfungsi untuk membatasi kendaraan yang melebihi muatan.

Namun sebelum itu dijalankan, Basuki ingin agar ada perubahan paradigma berfikir dalam operasi jembatan timbang itu.

“Jembatan timbang bukan untuk pendapat asli daerah (PAD). Kalau lebih (muatannya) turunin,” kata Basuki, saat di Semarang, Jumat (24/2/2017).

Dia menuturkan, perlu pencegahan bersama agar jalan yang dibangun tidak cepat mengalami kerusakan. Salah caranya dengan membatasi muatan kendaraan berat.

“Makanya harus lihat mekanismenya. Di areal timbangan, harus ada areal penimbunan,” tambahnya.

Untuk rencana pengaktifan itu, Kementerian PUPR telah diajak rapat bersama oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Rapat bersama mengajak sejumlah instansi yang berkepentingan.

“Pak Menhub ngajak rapat saya untuk pengaktifan jembatan timbang. Minggu depan dirapatkan, ada Merhub, Satlandas, Perdagangan, saya PUPR. Minggu depan rapatnya,” tuturnya.

Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Semarang, Rabu (22/2/2017) mengaku mendapat keluhan Basuki karena dinilai tidak bisa mengatur tonase kendaraan berat yang lewat jalur pantura.

“Minggu lalu pak Basuki komplain ke saya karena angkutan tidak bisa dikendalikan lagi. Kita akan batasi sesuai kapasitasnya,” kata Budi, seusai membuka kegiatan Komite Ekononomi dan Industri Nasional (KEIN) di Semarang.

Kemenhub dalam waktu dekat akan membatasi tonase kendaraan melalui pengaktifan kembali jembatan timbang di jalur Pantura. Nantinya, setiap kendaraan akan dibatasi beban angkutannya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com