SEMARANG, KompasProperti - Infrastruktur ketahanan pangan merupakan hal yang menjadi perhatian pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat ini.
Oleh sebab itu, pekerjaan rehabilitasi daerah irigasi (DI) di beberapa wilayah diutamakan. Di antaranya DI Sedadi, DI Klambu, dan DI Sidorejo.
Ketiganya berada di Provinsi Jawa Tengah dan digunakan untuk mengaliri sawah di beberapa kabupaten seperti Grobogan, Pati, Demak, dan Kudus.
"Pekerjaannya ini multiyears contract (MYC) 2015-2018 karena sejak pertama kali dibangun pada 1980-an ini belum diperbaiki. Saat ini kondisinya bocor terus," tutur Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, saat mengunjungi DI Klambu, Kamis (16/2/2017).
Imbasnya, lanjut Basuki, ketiga DI yang secara total mampu mengairi sawah seluas 64.000 hektar di empat kabupaten tersebut tidak dapat bekerja maksimal.
"Kebocoran yang terjadi membuat luas sawah yang bisa diairi berkurang menjadi 60 persen hingga 70 persen," imbuh dia.
Selain menormalisasikan luas pengairan sawah, rehabilitas ini diakui Basuki mampu meningkatkan indeks pertanaman (IP) padi dan palawija hingga sebesar 50 persen di masing-masing DI.
Anggaran yang digelontorkan Kementerian PUPR untuk rehabilitasi ketiga DI tersebut tak kurang dari Rp 1,6 triliun.
Rinciannya, Rp 315,09 miliar untuk DI Sedadi dengan potensi mengairi 16.055 hektar sawah, lalu Rp 802,12 miliar untuk DI Klambu dengan potensi mampu mengairi sawah seluas 37.451 hektar, dan sebesar Rp 211,61 miliar untuk DI Sidorejo dengan potensi mengairi sawah seluas 7.978 hektar.
"Rehabilitasinya akan selesai pada 2018 nanti," pungkas Basuki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.