TANGERANG SELATAN, KompasProperti - Potesi krisis energi mengancam Indonesia dalam beberapa tahun mendatang.
Berdasarkan data dari Indonesian Petroleum Association, ada kesenjangan antara permintaan energi dan pasokan produksi minyak di dalam negeri.
Pada saat yang sama, permintaan energi tinggi, sementara pasokan produksi menipis.
Berangkat dari kekhawatiran ini, Universitas Multimedia Nusantara (UMN) melakukan penghematan energi melalui pembangunan gedung yang mengusung konsep hemat energi.
Langkah ini bukan pertama kalinya diterapkan oleh UMN, namun sudah yang ketiga kalinya.
Rektor UMN Ninok Leksono mengatakan, pembangunan Menara 3 kini telah mencapai tahap penutupan atap atau topping off.
"Karena pemanasan global, semua pihak akhirnya dituntut untuk go-green. UMN pun merasa terpanggil untuk berkontribusi. Salah satunya dengan membangun gedung perkuliahan yang hemat energi," ujar Ninok, di Tangerang Selatan, Jumat (27/1/2017).
Dia menuturkan, New Media Tower sudah beberapa kali mendapatkan penghargaan dari dalam dan luar negeri, sebagai gedung hemat energi.
Seperti New Media Tower, Menara 3 juga menggunakan double skin atau lapisan ganda yang memungkinkan untuk mengontrol intensitas cahaya dan panas matahari yang masuk ke dalam ruangan.
Dengan demikian, ruangan cukup dingin dan terang meski pemakaian energinya minim.
Keberadaan taman atap atau roof garden di beberapa lokasi tidak hanya membuat Menara 3 menjadi lebih asri tetapi juga membuat udara menjadi lebih sejuk.
Sementara itu, cerobong-cerobong udara memanfaatkan perbedaan tekanan udara yang membuat basement atau lantai bawah tanah tidak perlu menggunakan exhaust fan.
Menara 3 dibangun untuk menyediakan fasilitas sebagai bagian dari kegiatan belajar-mengajar mahasiswa UMN.
"Tower 3 dibangun sesuai masterplan induk UMN guna menampung tambahan mahasiswa UMN dan tamahan sarana perkuliahan serta laboratorium," kata Ketua Yayasan Multimedia Nusantara Teddy Surianto.