Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebentar Lagi, Korsel Luncurkan Kereta Ultracepat 1.000 Km Per Jam

Kompas.com - 20/01/2017, 21:33 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

Sumber Inhabitat

SEOUL, KOMPAS.com - Sementara Plt Gubernur DKI Jakarta Sumarsono mempermasalahkan desain kepala mass rapid transit (MRT) Jakarta yang dianggap seperti jangkrik, Korea Selatan (Korsel) justru berada seribu langkah di depan dengan merilis desain kereta super cepatnya.

Transportasi yang bergerak hampir serupa kecepatan suara ini, sebentar lagi akan beroperasi di Korsel.

Saat ini Korea Railroad Research Institute (KRRI) tengah bekerja membuat kereta hyperloop yang mampu melesat 1.000 kilometer per jam.

Kereta super cepat itu akan melaju dari Seoul menuju Busan. Sebuah perjalanan yang saat ini menghabiskan waktu 50 menit menggunakan pesawat atau lima jam menggunakan transportasi umum.

"Kami berharap untuk membuat kereta ultra cepat yang akan melakukan perjalanan dalam sebuah tabung bertekanan rendah pada kecepatan cahaya dalam waktu yang terlalu lama," kata juru bicara KRRI.

Korea Railroad Research Institute Desain kereta ultra cepat bergaya Hyperloop Korea Selatan.

Lebih lanjut dia mengatakan, saat ini KRRI tengah bekerja sama dengan lembaga terkait macam Hanyang University untuk memeriksa semua teknologi yang digunakan dalam format hyper-tube selama tiga tahun ke depan.

The Korean Times mencatat bahwa teknologi hyper tube ini mirip dengan teknologi hyperloop yang pertama kali diusulkan oleh Elon Musk dan saat ini sedang dikembangkan oleh beberapa perusahaan asing di berbagai negara.

Menurut KRRI, pods atau kapus yang meroket melalui tabung bisa terbang begitu cepat karena tidak ada gesekan yang saat ini memperlambat kereta reguler dan bentuk transportasi berbasis rel lainnya.

Meski bebas dari gangguan gesekan, kereta levitasi magnetik (maglev) ini mesti melawan daya tolak udara.

KRRI sendiri mengatakan bakal bekerja sama dengan lembaga-lembaga lain untuk memecahkan kekurangan yang mungkin menghadang hyperloop, seperti ancaman dari terorisme atau bencana alam.

"Banyak negara seperti Amerika Serikat, Kanada, dan China yang bersaing untuk menjadi pemimpin dalam teknologi futuristik ini dan kami akan mencoba mendahului saingan global kami tersebut," tutup juru bicara KRRI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau