JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyiapkan dana sebesar Rp 2,2 triliun untuk Subsidi Bantuan Uang Muka (SBUM) 2017 bagi 550 ribu unit rumah masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
"Target Subsidi Bantuan Uang Muka Perumahan sesuai rencana kerja pemerintah adalah sebesar 550.000 unit,"ucap Direktur Jenderal (Dirjen) Pembiayaan Perumahan Kementerian PUPR Maurin Sitorus, dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (11/1/2017).
Lebih lanjut Maurin menjelaskan bahwa pihaknya membuka kesempatan kepada pihak perbankan untuk menjadi bank pelaksana SBUM tersebut.
Namun, dia menegaskan agar bank-bank yang berminat baik bank umum maupun syariah harus memenuhi beberapa persyaratan.
Persyaratan sebagai bank pelaksana SBUM salah satunya mengajukan surat pernyataan minat menjadi Bank Pelaksana kepada Ditjen Pembiayaan Perumahan Kementerian PUPR.
Selain itu, juga merupakan Bank Umum mitra pemerintah dalam pengelolaan rekening pengeluaran, rekening penerimaan dan rekening lainnya milik Kementerian Negara, Lembaga atau Satuan Kerja.
Program Ditjen Pembiayaan Perumahan yang telah dilaksanakan pada 2016 seperti KPR Sejahtera atau Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) akan kembali dilanjutkan pada 2017 ini.
"Program Pembiayaan Perumahan di tahun 2017 meliputi Program KPR Sejahtera FLPP, Subsidi Selisih Bunga, dan Bantuan Uang Muka serta kami juga akan mencoba program yang baru yaitu Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan," tutup Maurin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.