Butuh 40 Tahun Buat Indonesia Mengejar Korea Selatan

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam hal pembangunan infrastruktur dan struktur, kemampuan Korea Selatan (Korsel) sudah tidak diragukan lagi.

Begitu pula dari sisi pemeliharaan, Korsel memiliki lembaga atau badan khusus yakni Korea Infrastructure Safety and Technology Corporation (Kistec).

Latar belakang pendirian Istec ini adalah untuk menghindari adanya kegagalan struktur, misalnya gedung atau infrastruktur runtuh.

Menurut CEO Kistec Kang Young, Indonesia juga bisa meningkatkan kapasitas dan keselamatan infrastruktur dalam waktu ke depan.

"Harapan saya, Indonesia fokus 40 tahun dalam membangun infrastruktur supaya meningkatkan kapasitas produktif," ujar Kang Young loka karya "Capacity Development for Safety Management of the Public Facilites in Indonesia", Jakarta, Selasa (6/12/2016).

Ia percaya Indonesia bisa terus berkembang. Saat ini saja, sudah terlihat adanya kemajuan pembangunan di Indonesia.

Kang Young mengakui, pada 21 tahun yang lalu, gedung-gedung yang berdiri tidak sebanyak sekarang.

"Selama 2 tahun, usahakan untuk mendiagnosis dengan baik. Kemudian, 21 tahun ke depan fokus manajemen yang berikutnya," tutur dia.

Kistec berdiri di Korsel setelah adanya insiden keruntuhan struktur jembatan dan toko serba ada (toserba).

Kejadian ini membuat Korsel belajar bagaimana pemeliharaan gedung setelah bertahun-tahun beroperasi.

Terbukti setelah adanya Kistec, upaya untuk menghindari adanya kegagalan infrastruktur dapat dilakukan.

Selama 20 tahun terakhir, Korsel tidak pernah mengalami insiden kegagalan struktur kembali.