JAKARTA, KOMPAS.com - Pemeliharaan gedung merupakan hal utama yang menjadi fokus Korea Selatan (Korsel) selama bertahun-tahun membangun.
Melalui Korea Infrastructure Safety & Technology Corporation (Kistec), Korsel belajar dari kesalahan saat Jembatan Sungsoo dan Toko Serba Ada (Toserba) Sampoong runtuh pada 20 tahun yang lalu.
"Atas tragedi tersebut, pemerintah tidak menghindari masalah tetapi mencari jalan keluar. Solusinya membuat undang-undang khusus dan membangun Kistec," ujar CEO Kistec Kang Young saat loka karya "Capacity Development for Safety Management of the Public Facilites in Indonesia", Jakarta, Selasa (6/12/2016).
Setelah adanya kasus tersebut, lanjut Kang Young, sampai 20 tahun kemudian, Korsel tidak pernah lagi mengalami insiden serupa.
Hal tersebut menjadi bukti bahwa upaya Kistec untuk meningkatkan keselamatan gedung dan infrastruktur lainnya, seperti jembatan berhasil.
Indonesia juga perlu melakukan diagnosis keamanan infastruktur. Mengingat adanya kasus keruntuhan jembatan di Kalimantan, Kutai Kertanegara, diagnosis keamanan infrastruktur menjadi agenda wajib.
Melalui kerjasama Indonesia-Korsel, diagnosis keamanan gedung dapat ditingkatkan sesuai dengan pengalaman Korsel selama ini.
"Sekarang tinggal membuat rencana sesuai dengn cetakan yang telah dibuat," kata Kang Young.
Ia mengakui, untuk merealisasikan rencana-rencana yang selama ini dipelajari bersama, memang tidak mudah.
Namun, Kang Young yakin pemerintah melalui Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dapat mengimplementasikannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.