Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hutama Karya Fokus Bangun Trans-Sumatera

Kompas.com - 26/10/2016, 07:25 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Hutama Karya (Persero) terus fokus membangun Jaringan Tol Trans-Sumatera.

Sebagai badan usaha jalan tol (BUJT), perseroan telah ditunjuk pemerintah untuk menjalankan penugasan pengusahaan jalan tol tersebut dan mendapat jaminan serta dukungan fiskal dari pemerintah.

Pembangunan tol sepanjang 2.700 kilometer ini bertujuan untuk meningkatkan perekonomian di Pulau Sumatera.

Berdasarkan data Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Jalan Tol Trans-Sumatera terdiri dari 24 ruas yang membentang dari Bakauheni hingga Aceh.

Dari total 24 ruas yang direncanakan, pemerintah melalui Perpres Nomor 117 Tahun 2015 memprioritaskan 8 ruas selama lima tahun mulai dari tahun 2014 hingga 2019, yang pengerjaannya diserahkan kepada PT Hutama Karya (Persero).

I Gusti Ngurah Putra, Direktur Utama PT Hutama Karya (Persero), mengatakan, ruas Tol Trans-Sumatera yang menjadi prioritas adalah sepanjang 645 kilometer.

Meliputi Medan-Binjai 17 kilometer, Palembang-Indralaya sepanjang 22 kilometer, Pekanbaru-Dumai 131 kilometer, dan Bakauheni-Terbanggi Besar 140 kilometer.

Kemudian Terbanggi Besar-Pematang Panggang dengan panjang 100 kilometer, Pematang Panggang-Kayu Agung sepanjang 85 kilometer, Palembang-Tanjung Api-Api 90 kilometer, dan Tebing Tinggi-Kisaran dengan panjang 60 kilometer.

"Kami juga telah mendapat perintah untuk membangun tiga ruas tambahan di Tol Trans-Sumatera, yakni Banda Aceh-Medan, Padang-Pekanbaru, dan Tebing Tinggi-Parapat dengan total 770 kilometer," jelas Ngurah Putra, Selasa (25/10/2016).

Dengan demikian, Hutama Karya akan membangun sebanyak 11 ruas tol dengan panjang total mencapai 1.415 kilometer.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Mojokerto: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Mojokerto: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Diklaim Makin Progresif, Ini Perkembangan Proyek Tol Padang-Sicincin

Diklaim Makin Progresif, Ini Perkembangan Proyek Tol Padang-Sicincin

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karangasem: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karangasem: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Klungkung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Klungkung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Bank Mandiri Fasilitasi KPR Perumahan Citra Suwarna Group

Bank Mandiri Fasilitasi KPR Perumahan Citra Suwarna Group

Berita
[POPULER PROPERTI] AHY Sayangkan Investor Kabur karena Masalah Tanah

[POPULER PROPERTI] AHY Sayangkan Investor Kabur karena Masalah Tanah

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Buleleng: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Buleleng: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangli: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangli: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Dua Raksasa Properti Kembali Berkongsi Bangun Klaster Baru di BSD City

Dua Raksasa Properti Kembali Berkongsi Bangun Klaster Baru di BSD City

Berita
Jalan Terbentuknya Kementerian Perumahan, UU 39/2008 Perlu Direvisi

Jalan Terbentuknya Kementerian Perumahan, UU 39/2008 Perlu Direvisi

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Banyuwangi: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Banyuwangi: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Okupansi Pergudangan Modern Jabodetabek Stabil di Angka 90 Persen

Okupansi Pergudangan Modern Jabodetabek Stabil di Angka 90 Persen

Berita
Bakal Hadiri Acara WWF, AHY: Air dan Tanah Tak Bisa Dipisahkan

Bakal Hadiri Acara WWF, AHY: Air dan Tanah Tak Bisa Dipisahkan

Berita
[POPULER PROPERTI] Plus Minus Tandon Air Atas dan Bawah

[POPULER PROPERTI] Plus Minus Tandon Air Atas dan Bawah

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com