KOMPAS.com - Dibandingkan dengan ruangan lain di dalam rumah, kamar mandi cenderung istimewa.
Pasalnya, aliran air dan uap panas membuat kamar mandi akan lebih lembab dari ruangan lainnya.
Untuk itu, cat di kamar mandi memerlukan pelapis dinding khusus yang mampu memperkuat lapisan dinding agar tetap bisa bertahan melawan uap dan air.
Di Indonesia, dinding kamar mandi umumnya ditutup sebagian atau seluruhnya dengan ubin keramik.
Sebenarnya, ada beberapa alternatif lain seperti menggunakan batu alam, beton ekspos, menggabungkan ubin keramik dan cat, lempengan kayu dan cat, serta wallpaper.
Jika tertarik menutup dinding kamar mandi sebagian atau seluruhnya dengan cat, berikut ini ada beberapa hal yang sebaiknya Anda perhatikan.
1. Ventilasi udara memadai
Pastikan kamar mandi Anda memiliki ventilasi yang cukup. Tanpa ventilasi, kelembaban tinggi dapat merusak cat di dalam kamar mandi.
Anda bisa membuat jendela yang dapat dibuka atau menggunakan exhaust fan. Selain menjaga cat tembok di dapur, exhaust fan juga dapat mengurangi uap dan embun di kaca kamar mandi serta dinding mengering.
Nyalakan exhaust tersebut selama sekitar satu jam setelah Anda mandi.
2. Gipsum terpasang rapi
Anda bisa menggunakan gipsum sebagai pelapis kamar mandi, terutama jika konsepnya "kamar mandi kering".
Untuk cara ini, sebaiknya Anda memerhatikan dua hal. Pertama, gunakan papan gipsum tahan lembab yang relatif lebih kuat dari papan gipsum biasa.
Kedua, pastikan pemasangannya benar. Jangan sampai proses pengamplasan meninggalkan tekstur berbeda-beda. Mintalah finishing level 5 untuk mendapatkan hasil terbaik.
3. Sempurnakan sudut gipsum