JAKARTA, KOMPAS.com - Klaster Botanica yang baru diluncurkan Gunas Land pada Agustus diprediksi bakal menjadi proyek rumah tapak terakhir di Vida Bekasi.
Sebelum Klaster Botanica, Gunas Land sudah terlebih dahulu meluncurkan dan menjual Klaster Premier Savanna dan mengakuisisi Taman Apel, Taman Durian, dan Taman Frambosa dari Grand Raya Bekasi.
"Kami punya rencana membangun rumah susun di Vida Bekasi karena harga tanah makin lama makin tinggi dan daya beli masih rendah," kata Direktur Vida Bekasi Edward Kusma, di Jakarta, Selasa (27/9/2016).
Edward melanjutkan jika perusahaaannya tetap membangun rumah tapak, luasan rumah yang ada mesti diperkecil lagi.
Sebagai informasi, Klaster Botanica rencananya ditawarkan dalam tiga tipe yakni Basil dengan luas bangunan (LB) 47 meter persegi dan luas tanah (LT) 60 persegi serta Rosemary dan Rosemary Villa dengan dimensi 60/84.
"Ukuran Botanica 60 meter persegi saja saya rasa sudah paling minim dan kalau saya perkecil lagi nggak manusiawi namanya, makanya saya mau bangun rusun di sisa lahan Vida Bekasi ini," tutur Edward.
Dari total lahan seluas 130 hektar, Edward menyatakan 60 persennya atau seluas 78 hektar sudah digunakan untuk membangun klaster dan beberapa infrastruktur pendukung seperti sekolah, arena sports club, fasilitas pendidikan, fasilitas daur ulang sampah, dan lahan perkebunan.
Adapun rusun yang saat ini masih dalam tahap kajian tersebut bakal menjadi bangunan low rise empat sampai lima lantai.
Oleh sebab itu, Edward belum bisa memberitahukan kapan pembangunan rusun tersebut dimulai.
"Selain rusun, sisa lahan di Vida Bekasi akan kami gunakan untuk membangun area komersial berupa Pasar Anyar yang terdiri dari 20 ruko dan 40 kios," imbuh Edward.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.