Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konstruksi Tol Soroja Terhadang Tiga Kendala

Kompas.com - 20/09/2016, 14:09 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ada beberapa kendala yang menghadang dan menyebabkan belum rampungnya pembangunan Jalan Tol Soreang-Pasir Koja (Soroja) di Jawa Barat. Demikian dikatakan Direktur Utama PT CMLJ Bagus Medi Suarso, saat dihubungi Kompas.com, Senin (19/9/2016).

Setidaknya ada empat permasalahan yang dihadapi PT Citra Marga Lintas Jabar (CMLJ) selaku badan usaha jalan tol (BUJT) Soroja dalam konstruksi tol untuk memudahkan akses menuju venue Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX di Jabar.

"Progresnya sekarang berjalan terus, walaupun kami akui ada tiga atau empat permasalahan. Misalnya, masalah teknis dan kedua suka enggak suka lahan belum bebas," kata Bagus.

Masalah teknis yang ada, sambung Bagus, terjadi dalam hal pemancangan. Menurut dia,  lokasi konstruksi Jalan Tol Soroja merupakan lahan tidak bagus atau disposal dan membuat proses pemancangan bermasalah.

Bagus mengakui, pada saat tes dilakukan, lahan mampu dimasuki tiang pancang hingga kedalaman 34 meter. Namun, ketika pemancangan dilakukan, hanya bisa masuk tujuh sampai sembilan meter saja.

"Karena ada tanah keras sedalam enam meter dan membuatnya tidak bisa dipancang dan akhirnya kami lakukan pre-boring atau pengeboran yang makan waktu lama dan mau nggak mau menambah waktu pengerjaan," tambah Bagus.

Kemudian untuk lahan, lanjut Bagus, berdasarkan data PT CMLJ sudah terbebas sebesar 96 persen. Sisa empat persen lahan yang belum dibebaskan disebut Bagus merupakan milik Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLHK) dan berada di tengah jalur konstruksi sehingga menyulitkan.

Kendala berikutnya yang cukup mengganggu, Bagus mengakui, adalah hujan yang terus turun di area konstruksi Tol Soroja. Hujan membuat pemasangan layer 30 centimeter terpaksa terus ditunda.

"Hujan ini sangat mengganggu dan datang seperti minum obat, tiga kali sehari. Sampai-sampai saya mendatangkan pawang hujan untuk menangani ini," ujar Bagus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com