KOMPAS.com - Baja ringan mulai menjadi pilihan pengganti kayu atau kaso sebagai material penopang bagian atas rumah.
Meski dilapisi zat anti-karat, bukan berarti baja ringan ini terbebas dari korosi atau proses pengaratan. Setidaknya ada empat hal yang dapat memicu karat pada baja ringan.
1. Tergores alat kerja
Ketika terdapat goresan pada baja, maka otomatis baja tersebut akan berhubungan langsung dengan oksigen.
Proses oksidasi antara oksigen dan zat kimia baja itulah yang kemudian menimbulkan karat.
Ketika terjadi kerusakan akibat bekas sambungan yang terbuka atau salah potong sebaiknya cepat lakukan pelapisan ulang baja ringan menggunakan cat anti-karat.
Untuk pencegahan lebih lanjut, kurangi kesalahan dalam memasang baja ringan agar tidak menimbulkan banyak goresan di permukaan baja ringan.
2. Larutan asam
Cairan atau larutan bersifat asam sangatlah reaktif ketika bersinggungan dengan permukaan baja ringan.
Jika itu terjadi maka coating atau lapisan antikarat pada baja ringan akan mengelupas dan seketika mampu menimbulkan karat.
Larutan asam ini pada umumnya ada pada produk-produk pembersih lantai ataupun keramik. Oleh sebab itu, baja ringan harus berada di tempat yang jauh dari keberadaan larutan tersebut.
3. Hujan dan panas
Pada dasarnya, baja ringan bukanlah material eksterior dan tidak diciptakan untuk tahan terpaan hujan dan panas secara masif.
Terpaan cuaca apalagi di Indonesia yang kerap tak menentu cepat atau lambat dapat menggerus daya tahan lapisan antikarat di baja ringan.
Imbasnya, proses korosi akan lebih cepat terjadi dari garansi yang diberikan.