Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Empat Efek Negatif "Tax Amnesty" terhadap Sektor Properti

Kompas.com - 24/08/2016, 18:05 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tak hanya mampu mendongkrak pertumbuhan, kebijakan pengampunan pajak atau tax amnesty juga berpotensi menimbulkan dampak negatif pada sektor properti.

Dampak negatif tersebut akan terjadi hanya bila tax amnesty sesuai dengan yang ditargetkan pemerintah.

Director Head of Research and Consultancy Savills Consultants Indonesia Anton Sitorus menjelaskan, empat dampak negatif tersebut adalah pertama memungkinkan bertumbuhnya praktik-praktik pembelian dan investasi yang bersifat spekulatif.

"Kedua, mendorong percepatan kenaikan harga. Ini yang memungkinkan peluang terjadinya "goreng-menggoreng" harga," ujar Anton kepada Kompas.com, Rabu (24/8/2016). 

Anton melanjutkan, dampak negatif ketiga adalah melubernya pasokan. Para pengembang atau investor yang mendapat injeksi dana hasil repatriasi bakal tergoda untuk membangun lebih banyak properti tanpa memperhatikan kondisi permintaan di pasar.

Membangun atau memiliki properti untuk kalangan tertentu yang masih berfikiran konvensional adalah sebuah prestise. 

"Karena itu, dana hasil tax amnesty ini memicu pertumbuhan supply properti yang tidak terkendali," tambah Anton.

Dampak terakhir adalah terciptanya kompetisi yang tidak sehat untuk menarik sebanyak mungkin pendanaan. 

Kompetisi bisa terjadi tidak hanya antar-pengembang yang memang bisnis intinya adalah properti, melainkan juga pengembang-investor, dan para spekulan. 

Anton menekankan, ada atau tidak ada kebijakan pengampunan pajak, sektor properti akan berjalan mengikuti siklusnya. 

Tahun ini, kata dia, sektor properti memang tengah melambat. Dus, calon pembeli, terutama kelas atas yang tidak sensitif terhadap harga masih menunda pembelian.

Kondisi sebaliknya terjadi pada pasar kelas menengah bawah. Menurut Anton, sektor properti untuk segmen ini akan terus hidup dan berjalan menyesuaikan kebutuhan pasar. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Berita
Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Berita
Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Ritel
Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Tips
Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Berita
Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Berita
Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Berita
Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Hunian
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com