Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Jerman Melestarikan Lingkungan, Bangun Properti Berdesain Pasif

Kompas.com - 24/08/2016, 11:58 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

KOMPAS.com - Kompleks perumahan pasif paling besar di dunia tengah dalam masa konstruksi di Jerman.

Kompleks perumahan pasif bernama Heidelberg Village ini dirancang oleh Frey Architekten dan akan terdiri dari 162 unit dan akan menjadi tempat dari beberapa fitur berkelanjutan termasuk kebun atap dan kebun vertikal.

Pendiri Frey Architekten Wolfgang Frey merancang kompleks ini agar berbagai macam orang bisa tinggal di dalamnya.

Ada jarak antara satu kamar apartemen dengan apartemen lainnya yang bisa menjadi rumah bagi keluarga yang terdiri dari empat sampai lima orang.

Setiapa apartemen dirancang memiliki balkon sendiri dan kemudian tenaga surya dan sistem ventilasi modern membuat kompleks perumahan ini hemat energi.

Selain itu, kebun vertikal dan kebun atap juga menambahkan keindahan, udara segar, dan keuntungan lainnya untuk kompleks.

Menurut situs resmi Heidelberg Village, "warna dinding" kompleks bahkan bisa membuat kompleks bangunan menjadi berkelanjutan lantaran mampu mengoksidasi nitrogen gas rumah kaca menjadi nitrat yang tidak berbahaya.

Melalui proses ini juga, oksigen akan dilepaskan ke udara.

Heidelberg Village dibangun berdasarkan Lima Prinsip Frey yakni melihat keberlanjutan secara holistik termasuk ekologi, keterjangkauan, integrasi, inovasi, dan profitabilitas.

Menurut Frey Architekten, Heidelberg Village yang diperkirakan selesai dibangun pada 2017 bertujuan akhir untuk menciptakan lingkungan rumah untuk seumur hidup.

Frey Architekten juga mengumumkan rencana untuk menyediakan pekerja konstruksi dan penghuninya nanti dengan makanan, yakni sebuah program makan siang yang dirancang untuk menghubungkan orang-orang yang akan tinggal di Heidelberg Village ke orang-orang yang membangun rumah mereka.

Dengan menyatukan dua kelompok yang mungkin tidak akan pernah bertemu ini, Frey Architekten berharap untuk menumbuhkan rasa saling memiliki yang mendalam antar masyarakat.

Ide dasarnya adalah adalah untuk membangun identitas komunitas yang kuat dengan mengundang warga penghuni komplek untuk membantu di dapur umum mingguan guna memenuhi makanan pekerja konstruksi dan belajar lebih banyak tentang orang-orang di belakang layar.

"Melalui interaksi yang konsisten di seluruh kompleks makan akan terbentuk ikatan di atas makanan dan persahabatan," jelas Wolfgang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com