Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun Depan, PKL, Nelayan, dan Pekerja Non-formal Bisa Beli Rumah dengan KPR Mikro

Kompas.com - 19/08/2016, 17:37 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Subsidi kredit perumahan rakyat (KPR) dengan skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) tahun ini yang mencapai Rp 9,3 triliun telah terserap habis, sama dengan tahun sebelumnya yang juga telah habis pada pertengahan tahun.

Hal ini menunjukkan tingginya antusiasme masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) untuk memanfaatkan KPR FLPP.

Namun, skema ini tidak ditujukan bagi semua MBR lantaran hanya untuk mereka yang berpendapatan Rp 4 juta hingga Rp 7 juta. Sementara MBR pekerja non-formal tidak mendapat akses KPR FLPP.

Yang dimaksud MBR pekerja non-formal adalah mereka yang tidak memiliki penghasilan tetap dan akses ke perbankan atau tidak bankable misalnya, pedagang kaki lima, nelayan, petani, dan lain-lain.

Padahal semestinya para MBR dari kalangan pekerja non-formal juga berhak memanfaatkan KPR FLPP yang tidak memenuhi syarat perbankan sehingga mereka tak bisa menikmati fasilitas tersebut.

Melihat fakta ini, Direktorat Jenderal (Ditjen) Pembiayaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan mengeluarkan skema baru berupa KPR mikro pada 2017 nanti.

"KPR Mikro ini khusus buat MBR di sektor informal yang tidak bankable. Penyalurannya nanti oleh perusahaan pembiayaan yang tidak seribet bank persyaratannya," ujar Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan Kementerian PUPR Maurin Sitorus, di Jakarta, Jumat (19/8/2016).

Nantinya, lanjut Maurin, dalam KPR mikro ini terdapat unsur pemberdayaan dari perusahaan pembiayaan agar nantinya MBR informal ini dapat mengatur kreditnya dan bisa sesuai tujuan.

Selain dari segi target, perbedaan KPR mikro dan KPR FLPP lainnya adalah dari besaran harga rumah dan jangka waktu.

Menurut Maurin harga rumahnya nanti akan lebih rendah dari harga rumah KPR FLPP atau akan di bawah Rp 133 juta dan dengan jangka waktu lebih pendek dari 20 tahun. 

Untuk merealisasikannya, Maurin menyatakan akan melibatkan peran serta pemerintah daerah.

"Tahun 2017 nanti akan ada pilot project bersama pemda. Kerjasama ini merupakan kunci karena pemda pegang data-data MBR yang harus diberikan KPR mikro," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Berita
Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Berita
Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Ritel
Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Tips
Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Berita
Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Berita
Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Berita
Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Hunian
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com