Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Batasan Gaji Jadi Kendala Penjualan Rumah Subsidi

Kompas.com - 15/08/2016, 11:07 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu masalah dalam pemenuhan realisasi program rumah subsidi adalah batasan gaji yang ditetapkan pada masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Sesuai peraturan pemerintah, KPR bersubdisi hanya boleh diajukan oleh MBR dengan gaji maksimal Rp 4 juta per bulan.

Bagi pengembang, ini menjadi masalah lantaran kebanyakan dari MBR tersebut sulit lolos untuk KPR bersubsidi.

"Ini yang jadi masalah buat kami dan para MBR karena kebanyakan dari mereka punya sisa gaji kurang dari satu kali atau bahkan dua kali angsuran sehingga mereka nggak bisa KPR," kata Ketua Umum Asosiasi Perumahan Nasional (Apernas) Aris Suwirya, di Indonesia Property Expo, Jakarta, Minggu (14/8/2016).

Aris melanjutkan, pengembang seringkali sudah menyiapkan 100 unit rumah subsidi namun yang bisa dibeli MBR melalui KPR subsidi hanya 10 unit.

Hal itu terjadi lantaran sisa gaji para MBR hanya Rp 500.000 hingga Rp 700.000 dan itu tidak sesuai dengan persyaratan bank atau cicilan yang harus dibayar per bulannya.

Selain itu, Aris juga menjelaskan bahwa pengembang selaku penyedia rumah selalu mencoba membuat rumah yang layak huni dengan lokasi tidak jauh dari tempat kerja.

Namun, berkaca dari kondisi saat ini, rumah subsidi justru memiliki kualitas kurang memadai karena rendahnya patokan harga jual yang ditetapkan pemerintah, sementara harga material melambung tinggi.

Alhasil, tak mengherankan jika rumah subsidi berada di lokasi-lokasi yang juga jauh dari pusat bisnis.

Baca: Kualitas Rumah Subsidi Seadanya karena Batasan Harga

Meski demikian, Aris menegaskan bahwa pihaknya membangun rumah subsidi tidak asal-asalan meskipun harga jual dibatasi pemerintah.

"Apernas membangun rumah subsidi itu batako dicat dan plester luar dalam, listrik 1.300 watt, sanitasi lengkap, air mengalir, luas tanah minimal 72 sampai 84 meter persegi, baja ringan, dan keramik 40 cm x 40 cm," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Mojokerto: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Mojokerto: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Diklaim Makin Progresif, Ini Perkembangan Proyek Tol Padang-Sicincin

Diklaim Makin Progresif, Ini Perkembangan Proyek Tol Padang-Sicincin

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karangasem: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karangasem: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Klungkung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Klungkung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Bank Mandiri Fasilitasi KPR Perumahan Citra Suwarna Group

Bank Mandiri Fasilitasi KPR Perumahan Citra Suwarna Group

Berita
[POPULER PROPERTI] AHY Sayangkan Investor Kabur karena Masalah Tanah

[POPULER PROPERTI] AHY Sayangkan Investor Kabur karena Masalah Tanah

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Buleleng: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Buleleng: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangli: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangli: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Dua Raksasa Properti Kembali Berkongsi Bangun Klaster Baru di BSD City

Dua Raksasa Properti Kembali Berkongsi Bangun Klaster Baru di BSD City

Berita
Jalan Terbentuknya Kementerian Perumahan, UU 39/2008 Perlu Direvisi

Jalan Terbentuknya Kementerian Perumahan, UU 39/2008 Perlu Direvisi

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Banyuwangi: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Banyuwangi: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Okupansi Pergudangan Modern Jabodetabek Stabil di Angka 90 Persen

Okupansi Pergudangan Modern Jabodetabek Stabil di Angka 90 Persen

Berita
Bakal Hadiri Acara WWF, AHY: Air dan Tanah Tak Bisa Dipisahkan

Bakal Hadiri Acara WWF, AHY: Air dan Tanah Tak Bisa Dipisahkan

Berita
[POPULER PROPERTI] Plus Minus Tandon Air Atas dan Bawah

[POPULER PROPERTI] Plus Minus Tandon Air Atas dan Bawah

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com