Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Tahun Berturut-turut Kepri Hanya Mampu Bangun 3.000 Rumah

Kompas.com - 26/07/2016, 07:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

TANJUNG PINANG, KOMPAS.com - Selama tiga tahun terakhir yakni kurun 2012-2015, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) hanya mampu membangun 3.000 unit rumah berskema fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP), dan komersial.

Jumlah ini terpaut 2.000 unit dari total 5.000 unit yang ditargetkan setiap tahunnya. 

Ketua DPD REI Kepri Yasinul Arief mengungkapkan hal tersebut kepada Kompas.com, Senin (25/7/2016). 

Menurut Yasinul, target pembangunan rumah tak tercapai karena beberapa kendala. Salah satunya adalah kondisi Kepri secara geografis yang merupakan daerah kepulauan dengan sumber material bangunan terbatas. 

Hal ini menyebabkan jalur distribusi bahan bangunan menjadi lebih sulit, sehingga harganya pun menjadi mahal. 

"Kami harus mendatangkan beberapa material bangunan utama dari daerah Sumatera, dan Jawa, seperti semen, besi, baja, dan keramik. Harga material bangunan menghambat pengembangan rumah," ujar Yasinul.

Selain itu, daya beli masyarakat Kepri tidak setinggi di Batam, Jadebotabek, atau daerah lainnya di Indonesia.

Dia mengakui, di luar Batam, REI Kepri hingga saat ini belum menghasilkan jumlah rumah terbangun secara maksimal. 

Angka 3.000 unit rumah terbangun itu pun terbatas di daerah Bintan, Tanjung Balai Karimun, dan Daik Lingga. 

Sementara wilayah Anambas, dan Natuna belum tersentuh aktivitas pengembang REI Kepri sama sekali. 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER PROPERTI] Pasok Material Tol Padang-Sicincin, HK Kolaborasi dengan Korem 032/Wirabraja

[POPULER PROPERTI] Pasok Material Tol Padang-Sicincin, HK Kolaborasi dengan Korem 032/Wirabraja

Berita
9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Waswas soal Kepastian Tanah

Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Waswas soal Kepastian Tanah

Berita
Berapa Lama Mesin Cuci di Rumah Anda Bisa Bertahan?

Berapa Lama Mesin Cuci di Rumah Anda Bisa Bertahan?

Tips
5 Tanda Mesin Cuci di Rumah Anda Perlu Diganti

5 Tanda Mesin Cuci di Rumah Anda Perlu Diganti

Tips
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Rembang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Rembang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
MRT Jakarta Gaet SMI, Garap Proyek Mixed Use di Dekat Stasiun Blok M dan ASEAN

MRT Jakarta Gaet SMI, Garap Proyek Mixed Use di Dekat Stasiun Blok M dan ASEAN

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Salatiga: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Salatiga: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mulai Rabu Ini, KA Lodaya Resmi Gunakan Kereta Stainless New Generation

Mulai Rabu Ini, KA Lodaya Resmi Gunakan Kereta Stainless New Generation

Berita
Kuartal I-2024, Laba Bersih Ingria Meroket 341 Persen

Kuartal I-2024, Laba Bersih Ingria Meroket 341 Persen

Berita
Selama Kuartal I-2024, KAI Angkut 15,7 Juta Ton Barang

Selama Kuartal I-2024, KAI Angkut 15,7 Juta Ton Barang

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com