JAKARTA, KOMPAS.com - Pengembangan infrastruktur di kawasan ekonomi khusus (KEK) terus dilakukan pemerintah. Teranyar, pengembangan infrastruktur di KEK Merauke, Papua.
Saat ini prioritas pertama pengembangan infrastruktur di sana adalah jalan dari Merauke-Tanah Miring sepanjang 27 kilometer dan Tanah Miring-Kaliki sepanjang 37 kilometer serta Kaliki-Nakias-Wanam 219 kilometer.
Sedangkan pada prioritas II akan dibangun akses dari poros Merauke menuju Wanam dan beberapa muara sungai.
"Sementara ini pada poros koridor dengan panjang jalan mencapai 38 kilometer masih belum tersambung dan masih mengandakan 12 Jembatan di sana," ujar Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian PUPR Hermanto Dardak, dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (22/7/2016).
Dardak mengusulkan agar penanganan KEK Merauke dan bahkan KEK Salor dikoordinasikan dengan instansi pemerintahan lainnya seperti Kementerian Desa, Pembangunan Tertinggal, dan Transmigrasi.
Kementerian PUPR, sebut Dardak juga akan mendukung pembangunan infrastruktur di luar KEK Merauke.
"Kami akan mendukung khususnya pembangunan jalan akses, termasuk jalan kabupaten untuk meningkatkan potensi di Merauke, sebagai kawasan yang kaya akan lumbung pangan dan peternakan," tambah dia.
Selain itu, lanjut Dardak, pihaknya akan memberikan dukungan lebih dalam pembangunan waduk di Boven Digoel untuk menjadi lumbung pangan dan pembangunan beberapa irigasi seluas 2.000 hektar.
Saat ini pemerintah sedang mempertimbangkan dukungannya terkait pengembangan infrastruktur PUPR untuk kawasan Merauke Integrated Food and Energy (MIFE).
"Beberapa pertimbangan terkait pengembangan kawasan tersebut antara lain kondisi air di muara lebih payau, sehingga kurang sesuai untuk menanam padi," tandas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.