Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penghuni Apartemen, Pasar Empuk Bisnis Rumah Duka

Kompas.com - 21/07/2016, 20:00 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bisnis rumah duka dinilai lebih prospektif di daerah-daerah yang lebih banyak bangunan apartemennya.

Pasalnya, menurut Direktur San Diego Hills Suziany Japardy, kebutuhan orang yang tinggal di apartemen untuk menggunakan rumah duka akan lebih besar dibanding mereka yang tinggal di rumah tapak.

"Kalau tinggal di apartemen, lantai sekian di atas, bagaimana bawa jenazahnya ke atas?" ujar Suzi kepada Kompas.com, di San Diego Suites, Siloam Hospitals, Jakarta (21/7/2016).

Ia menambahkan, selain sulitnya memindahkan jenazah ke unit apartemen, keluarga dan sanak saudara yang berkunjung juga merasa terbatas.

Seperti diketahui, unit-unit apartemen biasanya tidak terlalu luas untuk menampung banyak orang sekaligus.

Saat ini, kamar duka San Diego Suites baru ada di Siloam Hospitals Semanggi. Namun, Suzi menargetkan, rumah duka ini akan ada di seluruh Siloam Hospitals.

Di dalam San Diego Suites terdapat 6 ruangan yang digunakan untuk penghiburan bagi keluarga yang berduga agar kesedihan bisa sedikit berkurang.

Ruangan di San Diego Suites tersedia dalam berbagai ukuran, sesuai kebutuhan keluarga, mulai dari 150 meter persegi sampai 650 meter persegi.

Keenam ruangan tersebut bisa digunakan bagi para keluarga untuk berkumpul dan melihat jenazah secara bersama-sama selama 3 hari 2 malam.

Fasilitas yang didapatkan antara lain, dekorasi dan pelayanan jenazah, seperti memandikan jenaza, embalming, dan mobil jenazah.

Selain itu, San Diego Suites juga menyediakan fasilitas voorijder untuk mengawal jenazah sampai ke kuburan dan lahan di San Diego Hills Memorial, Park.

Selain 6 ruangan tersebut, ada pula respect room yang bisa digunakan jika keluarga ingin langsung memakamkan jenazah atau menunggu transportasi, misalnya pesawat untuk mengantarkan jenazah ke kota yang dituju.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com