JAKARTA, KOMPAS.com - Tidak ada peningkatan penjualan properti terutama perumahan dan apartemen saat Bulan Ramadhan. Apalagi hal itu terjadi bersamaan dengan perlambatan ekonomi yang masih terjadi hingga saat ini.
"Umumnya memang tidak terlalu meningkat, apalagi penjualan kali ini kita tahu sendiri bahwa perlambatan ekonomi masih terasa oleh kita. Jadi saya rasa tidak banyak pengaruh terhadap peningkatan penjualan," ucap Ketua Umum DPP Real Estat Indonesia (REI) Eddy Hussy, kepada Kompas.com, pekan lalu.
Kendati demikian, Eddy meyakini bahwa periode itu tidak akan berlangsung lama karena properti merupakan sebuah kebutuhan bagi masyarakat.
Kondisi seperti ini, lanjut Eddy membuat sebagian masyarakat yang memiliki daya beli cenderung menahan uangnya dan sebagian lagi mengalami penurunan pendapatan akibat perlambatan ekonomi.
Bukan hanya tak ada peningkatan penjualan, perlambatan ini juga berdampak pada penurunan harga properti.
"Posisi pasar properti kita saat ini masih ada di posisi price falling, tapi hal itu hanya terjadi pada pasar sekunder saja. Sedangkan pasar primer cenderung nggak pernah ada penurunan harga," jelas Director Head of Research & Consultancy Savills Anton Sitorus, di Jakarta, Kamis (16/6/2016).
Namun, lanjut Anton, kondisi itu tak akan berlangsung lama karena belum ada sejarahnya di Indonesia penurunan harga properti berlangsung lama.
Sebagai pasar yang masih berkembang, Indonesia memiliki performa harga properti menurun, stagnan lama baru kemudian naik lagi.
"Ini berbeda dengan pasar-pasar negara mapan yang performa harga propertinya naik turun. Tetapi kalau diukur secara jangka panjang kenaikan harga di Indonesia bakal lebih tinggi," papar Anton.
Maka dari itu, Anton menyebutkan bahwa periode saat ini adalah waktu yang tepat membeli properti karena harganya sedang turun.
Seperti dikatakan sebelumnya bahwa kondisi itu tidak akan berlangsung lama dan begitu harga properti sudah naik maka kemungkinan besar untuk membeli dengan mengharap keuntungan, kecil.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.