JAKARTA, KOMPAS.com - Sektor ritel Indonesia yang perlahan tumbuh dan bahkan mulai mengalahkan Singapura membutuhkan satu organisasi yang fokus pada penyewaan pusat belanja.
Himpunan penyewa pusat belanja Indonesia (Hippindo) kemudian menjadi jawaban atas tantangan tersebut.
"Hippindo didirikan pemain ritel yang memiliki toko di pusat-pusat perbelanjaan dan didasari belum adanya organisasi yang fokus pada penyewaan pusat belanja," kata Ketua Umum Hippindo, Budihardjo Iduansyah, dalam sambutan deklarasi Hippindo, di Hotel Kempinski, Jakarta, Rabu (8/6/2016).
Dalam praktiknya, Hippindo berusaha memajukan bisnis semua pihak yang terlibat dalam sektor ritel baik skala besar maupun kecil yang memiliki gerai atau menyewa di pusat perbelanjaan.
Ketua Tim Ahli Wakil Presiden, Sofyan Wanandi dalam kesempatan yang sama berharap agar Hippindo bisa jadi ujung tombak penggerak ekonomi sebesar 5 persen.
Menurutnya, sektor ritel sangat berpeluan menjadi garda terdepan terlebih apabila tax amnesty diberlakukan nanti.
Oleh karena itu, ke depannya Hippindo bakal menghimpun seluruh penyewa pusat belanja agar bisa bekerja sama dengan pemerintah.
"Selain itu kami juga akan menciptakan dan mendukung ekonomi kreatif yang skalanya besar dan kecil dan memperbanyak peritel di pusat perbelanjaan," tambah Budihardjo.
Saat ini, anggota Hippindo berasal dari 203 ritel yang sebagian besar ada di pusat-pusat perbelanjaan di Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.