Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/04/2016, 18:00 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Reklamasi yang dilakukan di berbagai wilayah di Indonesia seperti Pantai Utara Jakarta, Teluk Benoa Bali, dan Pantai Losari Makassar nyatanya tidak seperti reklamasi yang dilakukan di luar negeri seperti Belanda, Singapura, atau Korea Selatan.

"Di Indonesia itu lebih ke arah ekonomi sedangkan untuk dampak lingkungan dan tata ruang itu menggunakan rekayasa teknologi. Jadi reklamasi itu dilakukan benar-benar atas motif ekonomi oleh mereka-mereka yang terlibat," ucap Pakar Hukum Reklamasi, Asep Warlan Yusuf, kepada Kompas.com, Senin (4/4/2016).

Rekayasa teknologi itu yang menurut Asep belum bisa dipastikan apakah berpihak kepada lingkungan atau bahkan malah mengorbankan lingkungan sekitarnya.

Perlu diketahui bahwa reklamasi di Belanda, Singapura, atau Korea Selatan dilakukan karena memang di sana sudah tidak memiliki pilihan lain mengingat negaranya kecil dan kebutuhan lahan semakin tinggi.

Oleh karena itu, jika ada pihak yang menyebutkan bahwa reklamasi di Indonesia dilakukan atas dasar kelangkaan lahan maka hal itu adalah sebuah hal yang keliru.

Khusus di Jakarta, organisasi non-pemerintah Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Jakarta pernah menuduh reklamasi di Pantai Utara Jakarta sarat dengan motif ekonomi.

"Ini murni motif ekonomi. Tanah di Jakarta sekarang harganya Rp 80 juta sampai Rp 100 juta per meter perseginya. Sementara tanah di kawasan reklamasi hanya sekitar Rp 20 juta. Kami di sini melihat nafsu ekonomi makin tinggi," tegas aktivis Walhi Jakarta, Zaenal Muttaqin, kepada Kompas.com, Oktober silam.

Selain berat ke sisi ekonomi, reklamasi di Indonesia menurut Asep masih kurang mendalam, komprehensif, dan teliti terkait kajiannya terhadap dampak lingkungan dan tata ruangnya.

"Maka tak heran kalau reklamasi di Pantai Utara Jakarta, Teluk Benoa Bali, dan Pantai Losari Makassar diprotes dan dikeluhkan masyarakat sekitar," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mau Bikin AJB Tanah atau Rumah? Berikut Syarat dan Cara Mengurusnya

Mau Bikin AJB Tanah atau Rumah? Berikut Syarat dan Cara Mengurusnya

Berita
Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Berita
119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

Berita
Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan saat Nataru

Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan saat Nataru

Berita
Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Berita
'Face Recognition' Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

"Face Recognition" Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau