JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 53 kursi telah dihias dan dilukis oleh seniman. Kursi-kursi ini akan dilelang dan hasil dananya akan diperuntukan bagi penderita kanker.
Tidak kurang dari 50 seniman ikut berkontribusi dalam kegiatan bertajuk Chairity tersebut.
"Saya lebih melihatnya dari sisi simbolis. Kita sadari bagaimana kepedulian rasa simpati terhadap sesama manusia," ujar seniman Tatang Ramadhan Bouqie saat konferensi pers Chairity Indonesia 2016 di Plaza Indonesia, Jakarta, Rabu (6/4/2016).
Ia mengaku, tidak ingin solidaritas dan gotong royong hanya sebatas dongeng. Jika demikian, akan sulit mencari semangat gotong royong yang nyata.
Dengan adanya Chairity, Tatang berharap, kepedulian, rasa simpati, dan gotong royong bisa hidup. Lebih lanjut, secara konkret, masyarakat bisa terlibat langsung dalam aksi-aksi sosial, khususnya yang membantu para penderita kanker.
Tatang melanjutkan, tidak mudah bagi seniman sendiri untuk terjun dalam kegiatan sosial. Ia bercerita, ada beberapa seniman yang memang hidupnya sudah baik secara ekonomi.
Namun, tidak sedikit juga yang hidup sederhana, bahkan cenderung kurang.
"Saya bersyukur seniman yang ikut acara ini tidak banyak cincong dan sukarela dalam berkontribusi," jelas Tatang.
Para seniman yang ikut dalam kegiatan ini berasal dari berbagai daerah di Indonesia dan dunia.
Di Indonesia, mereka berasal dari Bandung, Subang, Jakarta, Semarang, Solo, Jogja, Surabaya, Malang, Sidoarjo, dan Bali. Selain itu, ada pula seniman yang berasal dari Singapura dan China.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.