"Waduk Jatigede ini saya harapkan bisa mencapai maksimal tinggi dan kapasitasnya pada Januari 2017 untuk mengairi 90.000 hektar sawah di Indramayu, Majalengka, dan Cirebon," ucap Jokowi.
Dari pantauan Kompas.com, elevasi atau ketinggian air di Waduk Jatigede saat ini sejak impounding pertama pada 31 Agustus 2015 adalah sekitar 243 meter di atas permukaan laut.
Menurut Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk-Cisanggarung, Trisasaongko Widianto, volume air di Waduk Jatigede sendiri saat ini telah mencapai 444 juta meter kubik atau 45 persen dari kapasitas total yang mencapai 980 juta meter kubik.
Jika terisi penuh, Waduk Jatigede akan memiliki elevasi 260 meter di atas permukaan laut. Sementara ketinggian maksimum ditargetkan dapat dicapai pada Maret 2017.
Waduk Jatigede merupakan waduk terbesar kedua di Indonesia setelah Waduk Jatiluhur. Lokasinya tepat berada di Desa Cijeunjing, Kecamatan Jatigede, Kabupaten Sumedang.
Waduk ini memiliki kapasitas hingga 980 juta meter kubik. Adapun manfaat Waduk Jatigede adalah untuk pengairan sawah seluas 90.000 hektar, dan menyediakan air baku 3.500 liter per detik dengan target layanan Kabupaten Cirebon dan Indramayu.
Selain itu, sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) sebesar 110 megawatt, dan pengendalian banjir wilayah Kabupaten Cirebon dan Indramayu seluas 14.000 hektar.
Jokowi meninjau Waduk Jatigede ditemani oleh ibu negara, Iriana Joko Widodo, Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno, Sekretaris Kabinet, Pramono Anung, Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR, Mudjiadi, dan Direktur Utama PT Waskita Karya (persen) Tbk, M Chalik.