Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Unik Suku Korowai, Hanya Pria yang Boleh Bangun Rumah

Kompas.com - 15/03/2016, 10:17 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Ekskursi Arsitektur Universitas Indonesia mendatangi tanah Papua pada Juli-Agustus 2015. Kegiatan tersebut membahas Suku Korowai yang memiliki rumah pohon sebagai kekayaan arsitektural.

"Tingginya 4-7 meter dan hanya menggunakan satu kayu besar sebagai satu struktur utama. Menurut saya itu luar biasa," ujar anggota tim, Kevin, kepada Kompas.com, Senin malam (14/3/2016).

Kevin menjelaskan, rumah ini hanya dibangun selama total lima hari, dan digunakan untuk tinggal. Penghuninya, dalam hal ini Suku Korowai, meninggalkan rumah saat mencari makan.

Pengerjaan rumah harus dilakukan oleh laki-laki Suku Korowai sebanyak 4 orang. Sementara para wanita dan anak-anak hanya membantu meyediakan ketersediaan sagu sebagai atap.

"Mereka membangun rumah saat dibutuhkan. Biasanya mereka tinggal di sana sampai rumahnya roboh, baru membangun lagi yang baru," jelas Kevin.

Tangga yang digunakan untuk menuju rumah pohon Suku Korowai, Papua.

Rumah pohon atau rumah tinggi ini memiliki luas lantai 1,5 meter kali 7 meter. Proses pembangunannya sendiri, pertama adalah pemilihan pohon yang dilihat baik dan berkualitas bagus untuk menjadi pondasi rumah.

Kemudian, tiang-tiang kayu dipasang dekat dengan pohon secara vertikal. Tiang-tiang kayu lainnya ditempatkan secara horizontal dan diikat.

Setelah itu, Suku Korowai membuat para-para untuk menjadi pijakan dan menebang pohon yang akan menjadi lantai.

Jika ketinggian dinilai sudah cukup, mereka menebang pohon besar yang sudah ditentukan pertama kali.

Lalu, disusunlah lantai rumah tinggi di atas tebangan pohon. Rangka rumah disusun dengan tiang-tiang kayu, begitu juga dengan rangka atap. Kemudian, rangka atap dipasang dengan susunan daun sagu yang terlipat.

Rangka dinding, diisi dengan susunan tiang-tiang yang lebih rapat dan dengan menggunakan klit kayu. Setelah rumah selesai, dibuatlah tangga untuk mempermudah akses ke dalam rumah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Berita
Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Berita
Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Ritel
Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Tips
Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Berita
Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Berita
Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Berita
Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Hunian
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com