KOMPAS.com - Dubai tak hentinya bikin sensasi. Hal paling mutakhir, ibu kota Uni Emirat Arab (UEA) itu direncanakan menjadi tempat pembangunan kompleks lapangan tenis bawah air.
Berkaitan dengan hal itu, Emirates 24 7 melansir bahwa firma arsitektur asal Polandia telah menyampaikan niat pembangunan itu kepada dua investor asal Teluk Arab.
"Kami telah bicara kepada sebuah kelompok dari UEA dan satu lagi dari negara teluk lainnya, tetapi belum ada finalisasi dari pembicaraan itu," kata perwakilan 8+8 Concept Studio, Krzysztof Kotala.
Rencana pembangunan kompleks lapangan tenis bawah air itu ditengarai sebagai salah satu proyek untuk menambahkan keuntungan ekonomi bagi Dubai.
Biaya pembangunannya diperkirakan sekitar 1,7 miliar hingga 2,5 miliar dollar Amerika Serikat atau sekitar Rp 23,5 triliun hingga Rp 34,6 triliun.
"Investasi yang besar membawa keuntungan ekonomi di sektor konstruksi, dan proyek seperti ini juga akan membawa keuntungan bagi pasar dan pariwisata," jelas Kotala.
Saat ini Dubai tengah membangun beberapa proyek untuk menyambut World Expo 2020 yang diperkirakan akan membawa 25 juta pengunjung ke Uni Emirat Arab.
Kompleks lapangan tenis bawah air itu akan terdiri dari 7 arena multifungsi yang berguna sebagai arena olahraga, rekreasi, dan eksibisi.
Pada struktur desainnya, kompleks tersebut akan dibagi menjadi tiga bagian. Bagian pertama akan digali ke dalam dasar laut dan terdiri dari lapangan tenis berlatar dasar laut serta bagian teknis lainnya.
Sementara dua bagian lainnya di atas akan berupa lobi dan sebuah aula.
Untuk menambah keindahan, lapangan tenis akan diselimuti karbon kaca sehingga memungkinkan pengunjung melihat berbagai macam biota laut.
"Air di lokasi pembangunan kompleks tidak akan dalam dan strukturnya juga tidak berat. Kedalaman air ada di kisaran satu hingga maksimum tiga meter. Keseluruhan ekosistem koral akan ada secara alami tapi terisolasi dari wilayah laut," kata Kotala.
Kompleks lapangan tenis bawah air ini bukan satu-satunya proyek di Dubai yang berada di air. Emirates 24|7 pernah melaporkan bahwa pengembang real estat Dubai, Kleindienst Group sedang membangun rumah bawah air atau kuda laut terapung yang akan segera terealisasi dalam waktu dekat.
Pada 2013, Drydocks World, kelompok pembuatan kapal dari Dubai World, mengumumkan usaha patungan dengan sebuah perusahaan Swiss, Big Invest Consult.
Usaha patungan itu untuk mengembangkan hotel bawah mengambang dan bawah air di Timur Tengah. Proyek tersebut disinyalir mendapat campur tangan Deep Ocean Technology yang ada pada Water Discus Hotel hasil kembangan perusahaan asal Polandia.