Setelah mengakuisisi Sentosa Residences milik Bahama Group dengan mahar Rp 600 miliar, mereka akan mengubahnya menjadi proyek apartemen bertajuk Arandra Residences dengan nilai proyek Rp 3,5 triliun.
Sejatinya, persentuhan Gamaland Group dengan bisnis properti sudah dimulai sejak 2006. Mereka membangun Nirvana Residences di Pekanbaru, Riau, saat pertumbuhan industri sedang memasuki masa bulan madu.
Menurut Direktur Gamaland Dicky Iksan Soetikno, sejak itu Gamaland mulai aktif bergerilya mencari proyek-proyek mangkrak untuk diakuisisi dan juga melirik lahan-lahan potensial untuk dikembangkan menjadi properti unggulan.
Lima tahun kemudian, bersama PT Ciputra Surya Tbk, mereka berencana merevitalisasi lahan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) II Tanjung Morawa, melalui skema patungan ventura (joint venture).
Gamaland kemudian menggarap CitraLand Pekanbaru pada 2011, CitraLand Bagya City Medan pada 2012, dan membangun Wilmar Bisnis Indonesia dua tahun setelahnya.
Gedung tertinggi
Tahun ini secara berturut-turut, Gamaland membesut Koleza Nine, dan Arandra Residence. Sebelumnya, mereka secara mengejutkan mampu membangun Gama Tower. (Baca: Calon Gedung Terjangkung di Indonesia Beroperasi April 2016)
Betapa tidak, gedung tersebut merupakan bangunan tertinggi di Indonesia sejangkung 288,6 meter.
Jika kelak beroperasi Gama Tower akan menjungkalkan rekor Wisma 46 yang selama lebih dari dua dekade menjadi gedung tertinggi di Indonesia.
Gama Tower merupakan properti multifungsi mencakup perkantoran dan hotel bintang lima. Gamaland menggandeng Marriott International untuk mengelola hotelnya dengan bendera The Westin.
Selama kurun sembilan tahun hingga sekarang, Gamaland telah memiliki sejumlah portofolio properti yang tersebar di Jakarta, Bandung, Bekasi, Cilegon, Medan, Kubu Raya, Bali, dan Pekanbaru.
Selain itu, mereka juga memiliki portofolio Aviva Tower di London, dan menangani Australian Post Sydney. (Baca: Demi Pencakar Langit Baru, Aset Martua Sitorus di London Dihancurkan)
Kompas.com merangkum aset-aset properti milik bersaudara ini dalam grafis berdasarkan data yang tercantum dalam situs Gamaland dan keterangan tambahan dari Direktur Gamaland, Dicky Iksan Soetikno.