Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lirik Potensi Wisata, Mitraland Bangun Hotel Bintang 4 di Padang

Kompas.com - 16/12/2015, 15:01 WIB
Latief

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagai sarana investasi, pasokan kondominium hotel (kondotel) di kawasan Sumatera Barat masih terasa minim. Padahal, dengan tingginya dukungan kunjungan wisatawan mancanegara, tingkat okupansi hotel di provinsi tersebut sangat menggiurkan. 

Demikian dipaparkan Kriswanto Sanjaya, Direktur Mitraland, Selasa (16/15/2015), saat memaparkan proyek terbaru kondotel Central Promenade di Padang, Sumatera Barat. Menurut dia, sampai hari ini pasokan hotel bintang empat di Padang masih sangat minim.

"Tingkat hunian hotel tinggi, tapi kalau ada event besar skala nasional atau internasional tak ada hotel yang cukup menampung di kota ini," ujar Kris kepada Kompas.com.

Berpegang data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Barat (Sumbar), lanjut Kris, pada September 2015 lalu kunjungan wisatawan ke Sumatera Barat terbukti meningkat. Jumlah wisatawan mancanegara yang datang pada September lalu mencapai 4.292 orang atau naik 2,21 persen dibandingkan Agustus 2015 yang tercatat hanya 4.199 orang.

Kunjungan wisatawan ke Sumbar pada September 2015 lalu memberikan kontribusi sebesar 0,49 persen terhadap total wisatawan ke Indonesia sebanyak 869.179 orang. Wisatawan mancanegara terbanyak berkunjung ke Sumbar pada periode itu berasal dari Malaysia sebanyak 3.118 orang, Australia 329 orang dan Inggris 22 orang.

"Artinya, ini potensi yang tak bisa disangkal. Kami bikin hotel dengan unit lebih banyak dan kapasitas lebih besar menampung. Kami siapkan meeting room sampai 12 ruangan," kata Kris.

Kris menjelaskan, Central Promenade akan dibangun sebanyak 264 kamar. Target okupansinya 80 persen. Dibangun di lahan seluas 7.800 meter persegi, tahap pembangunan kondotel tersebut saat ini memasuki pemasangan tiang pancang.

"Investasinya kurang lebih Rp 300 miliar untuk bangunan dan tanah. Saat ini baru kami akan pasarkan, tapi sudah terserap hampir 30 persen. Ini belum sama sekali
kami pasarkan. Januari baru dimulai untuk pemasaran, untuk launching kami jadwalkan Maret 2016," kata Kris.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau