Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Bangun Jalan, Jangan Tunggu Pembebasan Lahan Tuntas

Kompas.com - 07/11/2015, 18:14 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

LAMPUNG SELATAN, KOMPAS.com- Pembangunan ruas jalan tol Terbanggi Besar-Bakauheni, Lampung, dijadwalkan selesai pada 2018 sebelum perhelatan ASIAN Games. Pengerjaan ruas ini, mengikuti arahan Presiden Joko Widodo saat pencanangan April silam.

Arahan tersebut mengharuskan kontraktor mempercepat pengerjaan dengan membangun jalan segera setelah lahan dibebaskan beberapa kilometer.

"Sesuai arahan presiden, bebas satu kilometer, kerjakan. Karena kita diperintahkan begitu, sekarang bebas 2 kilometer hasilnya begini. Mudah-mudahan masyarakat juga terpancing bahwa (proyek) ini betulan," jelas Direktur Utama Hutama Karya I Gusti Ngurah Putra kepada Kompas.com, di lokasi proyek, Jumat, (6/11/2015).

Dalam pembangunan ini, pembebasan lahan adalah yang utama dan prioritas. Putra mengatakan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berusaha keras agar proses pembebasan lahan bisa selesai dengan cepat.

Menurut Putra, pembebasan lahan Tol Trans Sumatera merupakan yang paling maju. Jika diperhatikan, meski pencanangan Tol Trans Sumatera di ruas Terbanggi Besar-Bakauheni dilakukan pada April, namun perkembangannya cukup pesat. Putra berharap, 50 kilometer selesai pembebasan tanahnya akhir 2015.

Untuk konstruksinya, ia mengaku tidak ada masalah yang berat. Memang tanah tidak rata, namun, kontraktor berhasil menyiasatinya dengan mengambil tanah dari sisi kiri atau kanannya.

Kontur tanah pada ruas Terbanggi Besar-Bakauheni ini, berbeda dengan Medan. Karena tanah harus dipasok dari luar proyek. Saat dibawa dengan 100 truk tanah pun masih kurang. Sementara jika dipaksakan lebih dari 100 truk, jalan yang dilalui akan rusak.

Putra menekankan, tidak semua konstruksi jalan sama. Ruas jalan di Palembang misalnya, berbeda dengan Medan dan Lampung. "Jangan tanya kenapa yang ini cepat, kenapa yang itu lama. Karena pasti ada yang membedakan. Medannya, konturnya, itu beda," tandas Putra.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com