KOMPAS.com - Sebuah rumah, khususnya di Indonesia, biasanya dirancang untuk menghadapi iklim tropis. Salah satunya "Rumah Bidang" di Jakarta yang merupakan perpaduan antara gaya tropikal dengan gaya modern.
"Rumah Bidang" berada di atas lahan seluas 1.500 meter persegi yang terdiri atas dua zona, yakni zona utama berupa rumah dan zona lainnya berupa paviliun yang sama-sama menghadap ke arah kolam renang besar.
Eksterior "Rumah Bidang" terinspirasi oleh modernisme abad pertengahan yang dipengaruhi gaya arsitektur kontekstual Indonesia. Atap melengkung dibuat menggunakan cantilever 8 meter dengan tempat tidur utama tepat di bawahnya.
Berikutnya terdapat sebuah kotak dengan jendela besar untuk ruang tamu utama. Kemudian di tengah terdapat atap datar rendah plus sebuah tempat tidur kecil yang menghubungkan dua atap dengan gaya berbeda.
Konsep desain "Rumah Bidang" adalah memisahkan dua tingkat yang muncul di fasad untuk menciptakan ilusi lantai mengapung. Secara fisik, dinding yang terlihat terpisah dari struktur bangunan membuat "Rumah Bidang" tidak memiliki perbedaan mencolok antara ruangan dalam dan luar. Hal ini yang kemudian membuat "Rumah Bidang" memiliki kesan besar dan luas.
"Rumah Bidang" juga dilengkapi garis geometris kuat untuk semakin memperlihatkan desain ringan dan mengambang. Sesuai fungsinya, "Rumah Bidang" memiliki empat kamar tidur.
Satu berada di lantai pertama dan tiga lainnya ada di lantai kedua. Lantai pertama memiliki konsep interior berupa tata letak terbuka yang terdiri atas ruang tamu utama, ruang makan, dapur kering, dan sebuah ruang penyimpanan anggur. Semua itu langsung berhadapan dengan kolam ikan dalam ruang.
Desain paviliun ditujukan untuk memberi penghormatan kepada rumah kaca Philip Johnson. Tujuannya adalah membuat mahasiswa arsitek lokal dan pecinta arsitektur di Indonesia memahami keindahan gaya arsitektur modern. Di bawah paviliun sendiri ada sebuah dek terbuka yang menghadap area kolam renang.
Untuk menghubungkan rumah dan paviliun, Raul Renanda, sang arsitek, merancang sebuah tangga yang terpisah struktur metalnya dengan bagian bawah berupa batu dan kayu. Perbedaan material tangga itu kemudian memunculkan sebuah desain unik di "Rumah Bidang".
Tak hanya merancang desain eksterior dan interior, Raul Renanda juga merancang perlengkapan perabotan dan pencahayaan. Perabotan yang ia buat adalah lemari TV, lemari dinding, meja makan, kasur, meja belajar di masing-masing ruangan. Selain itu, untuk pencahayaan, Raul merancang tempat lampu berdiameter 1.200 milimeter.
Untuk melengkapi interior rumah, Raul juga menciptakan beberapa lukisan. Warna merah pada lukisan membuat interior terasa lebih hidup dan kontras dengan dinding kayu lapis di sekitarnya. Ubin marmer digunakan untuk lantai pertama sementara untuk lantai kedua, Randi menggunakan kayu solid sebagai ubinnya. Dinding utama yang berbahan batu bata dicat warna putih dan daerah lainnya ditutupi dengan kayu lapis.
Tak hanya dinding, sebagian area langit-langit juga dibuat dengan menggunakan kayu lapis, sementara bagian lainnya menggunakan gipsum. Selain kayu lapis dan batu bata, metal dan kaca menjadi material utama dalam pembuatan "Rumah Bidang".
Jendela utama dibuat menggunakan kerangka alumunium dan beberapa di antaranya, terutama di ruang utama dengan kaca lebih besar, menggunakan rangka baja kustom. Area terakhir, yakni garasi dan dek utama dipisahkan oleh ventilasi terbuat dari batu bata yang juga dirancang sendiri oleh Raul.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.