Menurut Direktur Utama Perumnas Himawan Arief, saat ini proses menuju pembangunan adalah persiapan desain rencana induk atau master plan dan perizinan lahan.
"Diharapkan, desain masterplan dua bulan ke depan selesai, bersama proses izin," ujar Himawan usai penandatangan kesepakatan di Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (7/10/2015).
Dengan menggandeng Jakpro, dia juga mengharapkan perizinan bisa lebih cepat. Jakpro, sebagai BUMD DKI Jakarta, berpeluang besar untuk melakukan efisiensi lahan.
Himawan melanjutkan, kawasan rusun terbesar di Jakarta ini, diprediksi bisa mulai dibangun pada awal 2016. Dengan investasi sebesar Rp 4,3 triliun, sumber pendanaan Perumnas sendiri berasal dari Penyertaan Modal Negara (PMN), penugasan DKI Jakarta melalui dana BUMD kepada Jakpro, dan pendanaan luar dari Bank BTN.
Sementara itu, tahap pertama pembangunan sebanyak 4-5 menara yang akan dilakukan dalam dua tahun untuk menata kawasan. Secara total, kawasan ini akan dibangun 40 menara yang terdiri dari 10 menara rusunawa, 20 menara rusunami, dan 10 menara apartemen sederhana milik beserta fasilitas penunjang lainnya. Total hunian yang akan dibangun adalah 18.000 unit.
Himawan memprediksi, jika dalam satu unit berisi empat jiwa, maka total penghuni kawasan tersebut adalah sekitar 72.000 jiwa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.