Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Belia di Tengah Ritual Kolosal Mudik Hari Raya

Kompas.com - 12/07/2015, 23:32 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

PALIMANAN, KOMPAS.com - Di balik ritual kolosal, mudik Lebaran, yang terjadi setiap tahun, ada sosok-sosok utama dengan kontribusi luar biasa. Sosok-sosok itu adalah petugas Kepolisian Republik Indonesia yang mengawal lancarnya jalan para pemudik hingga selamat sampai tujuan.

Satu di antara ribuan petugas yang dikerahkan menjaga keamanan, dan kelancaran lalu lintas adalah Bripda M Akhid. Polisi muda dari Satuan Pengendalian Massa (Dalmas) Polres Cirebon, ini ditugaskan untuk pengamanan sekaligus patroli jalan raya.

Menurut Akhid, selama Operasi Ketupat Lodaya yang berlangsung pada 17 Juni hingga sepekan setelah Idul Fitri 2015, lokasi tugasnya berganti-ganti.

"Kadang di Pasar Arjawinangun, atau di jalan-jalan raya di sekitar Cirebon. Di Posko Tol Palimanan saya baru bertugas selama empat hari," tutur Akhid kepada Kompas.com, Ahad (12/7/2015).

Kompas.com/ARI PRASETYO Bripda M Akhid, petugas Satuan Pengendalian Massa (Dalmas) Polres Cirebon, tengah menjelaskan tugas dan kewajibannya, Ahad (12/7/2015).
Akhid bercerita, dia bertugas selama 12 jam, mulai dari pukul 08.00 WIB hingga pukul 20.00 WIB. Dalam dua pergantian waktu ini, Akhid masuk dalam regu Satu yang terdiri dari 20 orang.

"Seluruhnya yang tergabung dalam Operasi Ketupat Lodaya sejumlah 40 orang plus satu Kepala Satuan Dalmas," imbuh Akhid.

Sosok setinggi 175 centimeter ini merupakan kelahiran 1993. Dalam usia yang masih belia, 22 tahun, Akhid bersama rekannya yang rerata berusia sama, bahkan ada yang kelahiran 1994, menjaga keamanan dan kelancaran para pemudik.

Kompas.com/ARI PRASETYO Polisi-polisi muda Satuan Pengendalian Massa (Dalmas) Polres Cirebon, sedang berganti tugas di Posko Tol Palimanan, Ahad (12/7/2015).
"Sudah dua kali saya berlebaran saat bertugas. Tapi enggak apa-apa. Saya senang kok. Yang butuh kesabaran ekstra adalah kalau ketemu para sopir bis yang ugal-ugalan. Mereka susah diatur, mau seenaknya sendiri. Beda dengan pengendara mobil pribadi," ungkap Akhid.

Dengan bekal senjata laras panjang, dan pentungan, Akhid juga tak jarang ditugaskan masuk jalur Tol Cipali. Malam pukul 22.00 WIB, Akhid dan rekannya berpatroli di Km 180 hingga Km 188 untuk memastikan tidak ada hal mencurigakan yang berpotensi mengganggu keamanan dan keamanan para pengendara.

"Capek sih, tapi saya senang," tutupnya.


Berikut video perjalanan Tim Kompas.com menyusuri Tol Cikopo-Palimanan:

Kompas Video Menjajal Tol Cipali

 
 
 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pasarkan Hunian di IKN, Otorita dan Pengembang Akan Gelar 'Roadshow'

Pasarkan Hunian di IKN, Otorita dan Pengembang Akan Gelar "Roadshow"

Hunian
Investasi Rp 15,1 Triliun Masuk ke KEK Sepanjang Triwulan Pertama

Investasi Rp 15,1 Triliun Masuk ke KEK Sepanjang Triwulan Pertama

Berita
Kuartal Pertama, Pengembang PIK2 Raup Pra-penjualan Rp 1,5 Triliun

Kuartal Pertama, Pengembang PIK2 Raup Pra-penjualan Rp 1,5 Triliun

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tegal: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tegal: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Jangan Buang Sisa Minyak ke Dalam Saluran Pembuangan Wastafel! Ini Alasannya

Jangan Buang Sisa Minyak ke Dalam Saluran Pembuangan Wastafel! Ini Alasannya

Tips
Ini Peran Kementerian ATR/BPN Mudahkan Izin Usaha dan Investasi

Ini Peran Kementerian ATR/BPN Mudahkan Izin Usaha dan Investasi

Berita
128 Rumah Ramah Lingkungan di Cikupa Siap Dijual, Harganya Mulai Rp 1,8 Miliar

128 Rumah Ramah Lingkungan di Cikupa Siap Dijual, Harganya Mulai Rp 1,8 Miliar

Berita
Bolehkah Menuangkan Air Mendidih ke Saluran Pembuangan Wastafel?

Bolehkah Menuangkan Air Mendidih ke Saluran Pembuangan Wastafel?

Tips
Punya 350 Hektar Lahan di Bali, ITDC Minta Perubahan Status Hak

Punya 350 Hektar Lahan di Bali, ITDC Minta Perubahan Status Hak

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Wonogiri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Wonogiri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Tahun 2024, Metland Bidik 'Marketing Sales' Rp 1,9 Triliun

Tahun 2024, Metland Bidik "Marketing Sales" Rp 1,9 Triliun

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purworejo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purworejo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Kepada Pengusaha China, AHY Komitmen Mudahkan Izin Usaha dan Investasi

Kepada Pengusaha China, AHY Komitmen Mudahkan Izin Usaha dan Investasi

Berita
Indonesia Incar Pengurangan Emisi 385 Juta Ton, Baru Terpangkas Segini

Indonesia Incar Pengurangan Emisi 385 Juta Ton, Baru Terpangkas Segini

Berita
Ke Jepang, Menhub Akan Bahas MRT Jakarta hingga Pelabuhan Patimban

Ke Jepang, Menhub Akan Bahas MRT Jakarta hingga Pelabuhan Patimban

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com