Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Teori Memilih Warna Cat

Kompas.com - 12/07/2015, 07:07 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

KOMPAS.com - Memilih warna cat untuk ruangan di rumah, terkadang menjadi saat-saat yang menyulitkan. Faktanya, saat ini, produsen menyediakan pilihan warna yang beragam.

Hal ini tentu tidak langsung memberi solusi menentukan warna cat apa yang tepat. Belum lagi dalam memadupadankan warna-warna tersebut.

Desainer interior Ayu Sawitri Joddy menjelaskan, ada beberapa teori warna yang bisa menjadi pedoman dalam memadupadankan warna-warna tertentu.

"Untuk memadupadankan warna yang tepat, ada teori complementary colors yang menggunakan roda warna (color wheels)," ujar Ayu di Jakarta, Selasa (7/7/2015).

Di dalam roda warna teori komplementer, terdapat 12 warna. Dari 12 warna ini, jika ingin memadupadan dua warna, Anda hanya perlu melihat warna yang saling berseberangan. Misalnya merah, warna seberangnya adalah hijau. Dengan demikian, merah bisa dipasangkan dengan hijau.

Namun, perlu diingat, kontras yang tinggi pada warna komplementer menciptakan tampilan dinamis. Skema warna ini harus dikelola dengan baik sehingga tidak terlihat "menggelegar". Warna ini sesuai jika Anda menginginkan suasana yang menonjol.

Selain itu, kata Ayu, syarat untuk menerapkan teori ini adalah dengan memilih satu dari dua warna sebagai warna dominan. Jangan sampai keduanya sama-sama dominan.

"Misalnya kuning dengan biru. Kuning sebagai aksen, dosisnya lebih kecil daripada biru," ucap Ayu.

Ayu menambahkan, ada pula teori analogous. Teori ini menjelaskan, bagaimana memadupadankan tiga warna yang berdekatan pada roda warna.

Warna-warna ini biasanya cocok dengan baik dan menciptakan desain tenang dan nyaman. Skema warna analog sering ditemukan di alam, harmonis dan enak dipandang.

Pastikan Anda memiliki cukup kontras ketika memilih skema warna analog ini. Pilih satu warna yang dominan, warna kedua untuk mendukung, dan warna ketiga sebagai aksen bersama dengan hitam, putih atau abu-abu.

Sementara itu, lanjut Ayu, bagi yang tidak terlalu suka banyak warna, bisa menerapkan warna monokromatik.

"Monokromatik menggunakan satu warna dasar, dengan warna vatiasi atau turunannya. Misalnya warna hijau, turunannya hijau daun, lime green, avocado green, dan pastel green," sebut Ayu.

Dalam memilih warna monokromatik, kata dia, setidaknya pilih tiga warna yang berbeda intensitasnya dalam satu ruangan. Supaya tidak terlalu monoton, padukan warna monokromatik dengan unsur warna netral yaitu hitam dan putih. Anda juga bisa memadukan warna monokromatik dengan unsur kayu.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com