Tim Kompas.com yang terdiri dari empat orang; dua fotografer dan dua jurnalis pun menghentikan kegiatan pemotretan yang baru berlangsung sekitar 3 menit pada Rabu malam (17/6/2015) itu.
Petugas yang tak mau disebutkan namanya itu menjelaskan, Haji Dodot merupakan pemilik TI KM 102. Dialah yang mengusahakan TI ini menjadi area komersial dengan daya tarik para tenant atau penyewa yang bergerak di sektor kuliner, jasa perbankan, dan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
"Yang punya TI ini Haji Dodot. Yang berjualan makanan di sini cuma nyewa ke Haji Dodot," tegas petugas tadi.
Wakil Direktur Utama PT Lintas Marga Sedaya, Hudaya Arryanto menerangkan, TI-TI yang terdapat di tol sepanjang 116,754 kilometer ini memang dikerjasamakan dengan pihak lain.
"Mereka inilah yang nantinya mengelola TI-TI tersebut. Termasuk dalam menyeleksi pebisnis mana saja yang bisa membuka usahanya di sini," tutur Hudaya.
Tanpa bersedia menyebut nama, Hudaya memastikan bahwa pengelola TI ini sudah terbiasa mengelola TI di ruas-ruas tol lainnya seperti di Tol Cipularang, dan Tol Jakarta-Cikampek.
"Hingga saat ini terdapat tiga perusahaan di bidang kuliner yang terafiliasi dengan Perusahaan Otobus (PO) yang sudah memberikan konfirmasi untuk membuka gerainya di TI kami," ungkap Hudaya.
Sebagai informasi, PT Lintas Marga Sedaya menggelontorkan dana senilai Rp 13,7 triliun untuk membangun Tol Cikopo-Palimanan yang dilengkapi fasilitas 8 TI yang empat di antaranya merupakan TI Tipe A dan empat TI Tipe B.
TI Tipe A merangkum sejumlah fasilitas dasar seperti masjid, toilet, tujuh kios, dan tanpa SPBU. Sementara TI Tipe B memiliki fasilitas lebih lengkap, selain fasilitas dasar juga terdapat ATM, 20 kios, SPBU dan gerai-gerai standar bermerek (branded).
Berikut video perjalanan Tim Kompas.com, menyusuri Tol Cikopo-Palimanan: