Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa Indonesia Memenangi Kompetisi Desain Taman Universitas Kent

Kompas.com - 11/06/2015, 19:00 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

KOMPAS.com — Mendekati perayaan hari ulang tahun ke-50 Universitas Kent, perguruan tinggi yang terletak di London, Inggris, itu memutuskan untuk melakukan sejumlah renovasi bergengsi.

Salah satunya adalah renovasi Taman Biara di Eliot College. Kampus yang menaungi Departemen dan Sekolah Arsitektur ini pun membuka sebuah kompetisi desain bagi semua siswanya.

Sejak pengumuman tersebut, Tracy Hulley dan siswa asal Indonesia, Prinka Anandawardhani, tertarik untuk mengajukan proposal desain dan mengikuti kompetisi tersebut.

Kampus ini sudah dibuka sejak 1965. Elliot College sangat terkait dengan School of Art atau sekolah seni. Namun, Elliot College belum memiliki studio drama karena siswanya masih menggunakan aula besar untuk latihan.

Oleh karena persaingan sengit dan kondisi yang mendesak, untuk menumbuhkan ingatan akan sejarah dengan menghubungkan penggunaannya ke masa lalu, keduanya sepakat untuk menciptakan ruang multifungsi.

Ruang yang berupa taman ini akan digunakan untuk aktivitas drama, tari, dan produksi. Taman ini juga bisa digunakan untuk belajar dan santai bagi semua orang karena suasananya tenang dan menyenangkan.

Saat merancang, Tracy dan Prinka memikirkan faktor substansial untuk memastikan kebun sesuai dengan konteks. Karena konteks desain mengingatkan keduanya terhadap gaya arsitektur art-nouveau dari jendela bawah organik berbentuk melengkung, mereka memutuskan desain harus menggabungkan bahasa yang sama dan tidak dirancang geometris.

Konteksnya sendiri memengaruhi pemilihan palet bahan baku seperti untuk mencerahkan fasad beton keras Elliot College. Oleh karena itu, di satu sisi, keduanya memilih kerikil cerah untuk menutupi tanah, dan menjaga dedaunan hijau yang ada di sekitarnya untuk meningkatkan suasana kehijauan. Bangku dan mini amfiteater digabungkan demi  menghasilkan perubahan volume ruang.

Setelah terpilih menjadi empat kontestan terakhir, Tracy dan Pringka mendapat hadiah uang sejumlah 75 poundsterling (Rp 1.541.795) untuk menciptakan model desain skala 1: 100.

Setelah memperhitungkan saran yang diberikan juri, keduanya memutuskan menghapus area patung. Untuk menggantikannya, area ini menjadi jalan gapura atau pergola di mana mereka memasukkan kotak bunga untuk menambah kecerahan dan warna.

Sebenarnya, ukuran pergola lebih besar, tetapi karena biayanya jadi lebih mahal, dan keduanya mungkin akan mendapat revisi lanjutan untuk desain tersebut, Tracy dan Prinka mengurangi ukurannya.

Selain itu, desain tersebut juga memberikan akses bagi penyandang cacat. Desain aslinya membuka jalan setapak pada amfiteater cekung. Oleh karena itu, Tracy dan Prinka mengubah jalan yang melengkung ke bawah sehingga secara estetika tergabung dengan bangku-bangku. Terakhir, keduanya menambahkan sentuhan bahan dan pencahayaan untuk suasana pada malam hari.

Usaha keras keduanya membuahkan hasil. Sejak diputuskan sebagai pemenang, Tracy dan Prinka telah bertemu dengan pejabat kampus untuk membahas beberapa perubahan kecil. Taman tersebut dijadwalkan mulai dibangun dalam beberapa bulan ke depan dan akan selesai pada September, sesuai dengan perayaan ulang tahun Universitas Kent.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau