Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hingga 2015, Jakarta Punya 1.000 Bangunan Gedung

Kompas.com - 10/06/2015, 14:08 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mewujudkan konsep kota cerdas di Jakarta bukan perkara mudah. Karena terwujudnya kota yang cerdas tidak bisa lepas dari teknologi yang membuat nyaman dan bisa menghemat energi.

Menurut Senior Vice President Smart City Competency Schneider Electric Charbel Aoun, bangunan gedung di Jakarta saja sampai saat ini mencapai jumlah 800-1.000 unit. Ini jelas memerlukan teknologi teknologi yang saling terintegrasi.

Jika hal tersebut bisa dilakukan, maka tidak hanya memberikan kenyamanan bagi penduduknya, tetapi kota cerdas juga bisa menghemat energi.

"Saya tidak sedang membicarakan kota cerdas harus memiliki layar besar yang memperlihatkan keadaan kota saat itu. Meskipun hal ini tentu saja sangat mengagumkan, ada banyak hal lainnya yang lebih krusial, yaitu soal infrastruktur dan teknologi," ujar Charbel saat New Cities Summit Jakarta 2015, di Hotel Raffles, Jakarta, Selasa (8/6/2015).

Charbel menjelaskan, teknologi sendiri dibagi menjadi dua jenis, yaitu teknologi informasi (Information Technology/IT) dan teknologi operasional (Operational Technology/OT).

Saat bepergian, warga akan lebih senang jika bisa memprediksi waktu perjalanan mereka. Semakin cepat waktu tempuhnya, semakin baik. Dalam hal ini, sistem
IT yang berperan penting.

Lebih jauh lagi, kata Charbel, warga juga akan merasa nyaman jika sebelum meninggalkan rumah untuk bepergian, mereka mengetahui jalan mana saja yang mengalami gangguan, misalnya macet atau ada kecelakaan.

Untuk mewujudkan hal ini, dibutuhkan sebuah aplikasi yang bisa memberikan solusi, misalnya untuk menuju suatu tempat, seseorang harus menaiki bus A kemudian berpindah ke bus B. Aplikasi ini bisa disematkan pada ponsel pintar yang dimiliki oleh para penduduk.

Charbel juga mengatakan, penggunaan teknologi sendiri bisa menghemat 20 persen energi yang terpakai. Mulai dari pemakaian energi di dalam gedung, sampai energi di jalan-jalan. Terkait populasi gedung Jakarta, dia mengatakan sudah cukup banyak.

"Saya tidak tahu yang mana perpustakaan, yang mana kantor, yang saya tahu, melihat populasi yang begitu besar, Jakarta memiliki 800 sampai 1.000 gedung," sebut Charbel.

Jumlah energi yang dikeluarkan, pastilah sangat besar. Belum lagi adanya 50.000 lampu jalan dan 10 ribu kamera pengawas. Semua ini membutuhkan energi yang tidak sedikit.

"Kalau kita bisa menghemat 25 persen energi saja, uang yang terkumpul sudah banyak sekali. Uang ini bisa digunakan untuk hal lain, tentunya untuk menjadikan kota lebih baik lagi," tandas Charel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com