Kegiatan pembelian properti kedua dan seterusnya juga terlihat adanya pertumbuhan yang cepat, tapi masih lebih lambat daripada pembelian properti pertama. Pertumbuhan orang-orang yang berpindah ke rumah selanjutnya sebesar 32 persen secara bulanan dan 23 persen selama 12 bulan terakhir.
"Kebijakan baru seperti Help to Buy ISA yang dikombinasikan dengan skema pemerintah, telah meningkatkan minat pembeli pertama. Dalam jangka pendek, skema ini merujuk pada sentimen, namun dukungan tambahan pemerintah secara konsisten fokus kepada pasar selama bertahun-tahun hingga sekarang, dengan dampak jangka panjang juga," kata direktur Connells Survey & Valuation, John Bagshaw.
Data tersebut juga menunjukkan bahwa penyaluran kredit pada Maret telah mengungguli pasar perumahan secara keseluruhan. Selain itu, kredit juga memengaruhi pertumbuhan sebesar 54 persen secara tahunan, dan 33 persen secara bulanan. Bagshaw juga menunjukkan bahwa suku bunga rendah cenderung bertahan selama beberapa bulan ke depan.
"Banyak kepala rumah tangga dengan hipotek yang tampak sangat kompetitif beberapa tahun lalu bisa membiyai kembali, bahkan dengan keamanan tingkat bunga tetap," jelasnya.
Ia menambahkan, tentu saja dalam beberapa waktu ke depan, masih ada prospek suku bunga naik. Bahkan deflasi yang disebabkan oleh harga minyak turun bisa membuat titik balik untuk suku bunga yang lebih dramatis lagi.